Selasa 27 Jul 2021 16:34 WIB

Pemerintah Afghanistan Klaim Rebut 30 Distrik dari Taliban

Jubir militer Afghanistan klaim 1.528 gerilyawan Taliban tewas dan 800 lebih luka.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Christiyaningsih
Pejabat keamanan Afghanistan berpatroli di sebuah desa setelah mereka membersihkan daerah militan Taliban di distrik Achin di provinsi Nangarhar, Afghanistan, 31 Mei 2021 (dikeluarkan 01 Juni 2021).
Foto: EPA-EFE/GHULAMULLAH HABIBI
Pejabat keamanan Afghanistan berpatroli di sebuah desa setelah mereka membersihkan daerah militan Taliban di distrik Achin di provinsi Nangarhar, Afghanistan, 31 Mei 2021 (dikeluarkan 01 Juni 2021).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Juru bicara Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan, Jenderal Ajmal Omar Shinwari, mengatakan pasukan Afghanistan telah merebut kembali 30 distrik dari Taliban. Dirinya juga mengklaim 1.528 gerilyawan Taliban tewas dan lebih dari 800 lainnya terluka.

ABNA yang mengutip situs Khaama Press menyebut Shinwari mengatakan operasi di darat, serangan udara, dan peluru artileri dilakukan di 20 provinsi. Dalam aksi lanjutan itu, 16 gerilyawan disandera oleh pasukan Afghanistan.

Baca Juga

Pasukan Afghanistan telah keluar dari sikap defensif. Mulai saat ini, katanya, pasukan dalam posisi ofensif selama sikap terakhir telah ditolak Taliban. Mengenai korban warga sipil, ia mengklaim sejumlah besar operasi ANDSF dihentikan untuk mencegah korban sipil di negara tersebut.

Dirinya menuding Taliban telah membunuh 14 warga sipil dan melukai hampir 30 lainnya dalam kurun waktu sepekan. Klaim atas korban sipil muncul setelah UNAMA dalam laporan terbarunya mengatakan dua bulan terakhir adalah yang paling mematikan dalam hal korban sipil.

Sesuai laporan itu, hampir 4.500 orang sipil tewas dan terluka di Afghanistan. Jumlah itu menjadi yang tertinggi sejak UNAMA mulai mencatat jumlah korban tewas pada 2009 silam. Sementara itu, media Pakistan melaporkan bahwa 46 tentara Afghanistan melarikan diri ke Chatral Pakistan dari Afghanistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement