Selasa 27 Jul 2021 01:00 WIB

Jerman Desak Tunisia Kembali ke Tatanan Konstitusional

Juru bicara Kemenlu Jerman menyatakan keprihatinan atas krisis politik di Tunisia

Juru bicara Kemenlu Jerman menyatakan keprihatinan atas krisis politik di Tunisia.
Juru bicara Kemenlu Jerman menyatakan keprihatinan atas krisis politik di Tunisia.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Jerman menyatakan keprihatinan mendalam atas krisis politik baru-baru ini di Tunisia, menyerukan agar negara itu segera kembali ke tatanan konstitusional yang demokratis.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Adebahr menyatakan mereka mengikuti perkembangan situasi di negara Afrika Utara itu setelah Presiden Tunisia Kais Saied membubarkan pemerintah, menangguhkan parlemen, dan mengambil alih otoritas eksekutif.

Baca Juga

“Rakyat Tunisia menginginkan demokrasi dan demokrasi telah mendapatkan pijakan di negara ini,” kata Adebahr, menekankan pentingnya pencapaian demokrasi di negara itu sejak revolusi Tunisia 2011.

Dia juga menyatakan kekhawatiran atas protes massal menentang langkah kontroversial Saied, yang dianggap sebagai kudeta terhadap revolusi" oleh Ketua Parlemen Tunisia Rached Ghannouchi.

Adebahr mengatakan Jerman mengharapkan langkah-langkah dari para pemimpin politik Tunisia menuju proses demokrasi dan konstitusional.

“Sekarang penting untuk segera kembali ke tatanan konstitusional. Kami menyerukan semua pihak menjamin pelaksanaan Konstitusi, termasuk hak-hak sipil dan kebebasan dari sudut pandang kami," tegas dia.

Jubir itu juga menyerukan dialog konstruktif di antara para pemimpin mengatasi krisis dan mempercepat reformasi politik dan ekonomi.

Dalam beberapa pekan terakhir, protes massal meletus di Tunisia menentang pemerintah di tengah krisis ekonomi dan politik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di negara itu.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/jerman-desak-tunisia-segera-kembali-ke-tatanan-konstitusional-demokratis/2314631
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement