Senin 26 Jul 2021 16:21 WIB

Penutupan Wisata Bromo dan Pendakian Semeru Diperpanjang

Penutupan wisata Bromo dan Semeru diperpanjang hingga batas waktu belum ditentukan.

Penutupan wisata Bromo dan Semeru diperpanjang hingga batas waktu belum ditentukan.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Penutupan wisata Bromo dan Semeru diperpanjang hingga batas waktu belum ditentukan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) kembali memperpanjang masa penutupan kawasan wisata Gunung Bromo dan pendakian Semeru di Jawa Timur, sehubungan dengan perpanjangan masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar TNBTS Novita Kusuma Wardani mengatakan penutupan tersebut sesuai dengan putusan perpanjangan masa PPKM hingga 2 Agustus 2021.

"Penutupan objek dan daya tarik wisata alam di kawasan Taman Nasional Bromo, Tengger, dan Semeru diperpanjang sampai pengumuman lebih lanjut," kata Novitadi Kota Malang, Jawa Timur, Senin (26/7).

Baca Juga

Keputusan untuk memperpanjang penutupan kawasan wisata Bromo dan pendakian Gunung Semeru tersebut tertuang dalam surat pengumuman nomor PG.22/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/7/2021. Anggota Balai Besar TNBTS, selama masa penutupan kawasan wisata Bromo, dan pendakian Semeru, terus melakukan penjagaan di titik-titik yang sudah ditentukan.

Tercatat ada lima titik yang diawasi oleh para petugas.Lima titik tersebut adalah Coban Trisula Malang, Penanjakan Pasuruan, dan Tengger Laut Pasir, Probolinggo.  Kemudian, pengawsan juga dilakukan di Ranupani, Sentral Senduro Lumajang dan patroli di kawasan Taman Nasional.Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan, BB TNBTS, Sarif Hidayat mengungkapkan, setidaknya ada 75 orang personel yang dibantu para relawan untuk ditugaskan dalam pengawasan pintu masuk Taman Nasional.

Selain itu, bantuan personel juga didapatkan dari anggota TNI, dan Polri pada titik pengawasan di Coban Trisula, dan Sentral Senduro. Pengawasan dengan melibatkan anggota TNI dan Polri tersebut dilakukan karena kawasan itu merupakan daerah perlintasan.

"Kawasan itu merupakan perlintasan sehingga dibantu TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satpol PP," jelasnya.

Sarif menambahkan, meskipun Balai Besar TNBTS telah mengeluarkan pengumuman terkait penutupan kawasan wisata tersebut, masih ada sejumlah wisatawan yang mencoba mendatangi kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu.

"Kita tetap melakukan pendekatan persuasif bagi para wisatawan yang mencoba untuk berlibur," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement