Senin 26 Jul 2021 08:40 WIB

Gubernur Babel ''Tolak'' Rumus WHO Terkait PPKM

Gubernur tak ingin ekonomi masyarakat lumpuh dan mengakibatkan masyarakat terpuruk

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat mensosialisasikan penerapan PPKM level III dan IV bersama Kapolda Irjen Pol Anang Syarif Hidayat, Danrem 045 Garuda Jaya Brigjen TNI jangkung Widyanto, dan Kepala BPBD Mikron Antariksa, di dialog interaktif bersama masyarakat melalui Radio RRI, Ahad (25/7).
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat mensosialisasikan penerapan PPKM level III dan IV bersama Kapolda Irjen Pol Anang Syarif Hidayat, Danrem 045 Garuda Jaya Brigjen TNI jangkung Widyanto, dan Kepala BPBD Mikron Antariksa, di dialog interaktif bersama masyarakat melalui Radio RRI, Ahad (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Kondisi Provinsi Bangka Belitung (Babel) yang berada di level IV dalam pelaksanaan PPKM oleh Pusat, seharusnya jika merujuk pada rekomendasi organisasi kesehatan dunia WHO, aktivitas di daerah tersebut harus ditutup total. Sementara, pada level III dilakukan pembatasan.

"Seharusnya (Babel) di level IV ini sesuai standar protokol kesehatan yang dikonfirmasi oleh WHO, artinya tutup semua," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat mensosialisasikan penerapan PPKM level III dan IV bersama Kapolda Irjen Pol Anang Syarif Hidayat, Danrem 045 Garuda Jaya Brigjen TNI jangkung Widyanto, dan Kepala BPBD Mikron Antariksa, di dialog interaktif bersama masyarakat melalui Radio RRI, Ahad (25/7) lalu.

Hanya saja, dirinya sebagai pengambil kebijakan tertinggi di Babel tidak serta merta melakukan penutupan melainkan pembatasan. Namun, Gubernur tetap memperhatikan kelangsungan hidup masyarakat terutama persoalan ekonomi, yang sejauh ini menjadi sektor utama yang terkena imbas akibat pandemi ini.

Ia tidak ingin ekonomi masyarakat menjadi lumpuh, sehingga mengakibatkan masyarakat semakin terpuruk. Untuk itu, Gubernur bersama para jajaran Forkopimda Babel sepakat mengambil beberapa kebijakan yang tidak merugikan masyarakat secara luas, namun tidak mengabaikan protokol kesehatan yang ditetapkan.

"Kita melihat kondisi daerah kita beda dengan daerah luar. Kalau di luar sana, PPKM level IV-nya tutup, tetapi kita lihat kondisi di sana seperti apa. Pengalaman itulah yang bikin kita diskusi agar kita bisa mengambil kebijaksaan yang pas dan tepat," katanya.

Ia pun bersyukur seluruh lini, baik pemeritahan di level Kabupaten/Kota maupun lapisan terbawah telah sepakat untuk bersama-sama berjibaku menanggulangi Covid-19, dan menjalankan berbagai langkah strategis yang sudah disepakati bersama.

"Sejauh ini kondisi ekonomi kita alhamdulillah baik sekali dibanding daerah lain. Sebab ketika ekonomi terjun payung akan sulit mengangkatnya kembali, sehingga ekonomi masyarakat akan terpuruk. Ini yang harus dipertimbangkan," katanya.

Pertimbangan inilah, sehingga membuat Gubernur yang akrab disapa Bang ER ini menjadikan langkah kebijakan pemerintah dalam pengambilan keputusan, dengan tetap mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat.

"Ikhtiar tetap jalan terus, yang pasti kebijakan pemerintah bertujuan ingin masyarakat kita terlindungi, sehat, namun tidak lantas membuat ekonomi kita menjadi tergerus turun, sehingga membuat masyarakat lebih terpuruk. Pada dasarnya pemerintah ingin masyarakatnya terlindungi," katanya menambahkan.

Untuk itu, gubernur mengharapkan peran masyarakat untuk ikut mendukung pula kebijakan yang telah ditetapkan dengan meningkatkan kesadaran dalam penerapan protokol kesehatan.

"Kebijakan ini harus segera diikuti oleh seluruh masyarakat, jangan sampai masyarakat anti atau tidak mau mengikuti kebijakan ini. Kita berbicara keselamatan masyarakat semua bukan orang-perorang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement