Senin 26 Jul 2021 07:13 WIB

Anies: Jangan Buru-Buru Simpulkan Covid Sudah Lewati Puncak

Tes antigen dan swab di Jakarta mencapai 30 kali standar yang ditetapkan WHO.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Foto: dok. Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meminta seluruh elemen masyarakat agar tidak terburu-buru menyimpulkan kasus Covid-19 telah melewati puncak pada saat ini. "Karena kasus Covid-19 berbeda dengan aliran lalu lintas yang bisa diprediksikan per jam," kata Anies saat webinar gerakan vaksinasi di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (25/7)

Anies memohon seluruh masyarakat bersabar menunggu hasil analisa rata-rata kasus positif Covid-19 per hari, sebelum menyimpulkan puncak dari pandemi. Menurut dia, meskipun rata-rata kasus positif Covid-19 di Jakarta mengalami penurunan pada beberapa hari terakhir, namun penyebaran corona elum dapat disimpulkan telah melewati masa puncak.

Anies menuturkan, angka rata-rata kasus Covid-19 di Ibu Kota pada 13 Juli mencapai 43 persen, 16 Juli (41 persen), 18 Juli (36 persen), 21 Juli (28 persen), dan 25 Juli (24 persen). "Hari ini angkanya adalah 24 persen jadi ada tren 'rate' positif yang menurun," ujar Anies.

Dia menyampaikan, tes antigen dan swab di Jakarta cukup tinggi, bahkan  mencapai 30 kali standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO). "Dengan begitu kami cukup yakin atas angka rate positif tadi turun artinya memang ada tren. Apakah ini akan terus, kita harus lihat nanti," ujar Anies.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Pemprov DKI Jakarta, PB Nahdlatul Ulama, PP Muhammadiyah, dan ormas lainnya menggelar gerakan vaksin gratis bagi 10 ribu warga di JIExpo Kemayoran pada 24-26 Juli 2021. Selain Anies, acara itu dihadiri Pangdam Jaya Mayjen Mulyo Aji, Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran.

Datang pula Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Wakil Kepala Badan Intelkam Polri Irjen Suntana, Ketum PB NU Said Aqil Siradj, Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, dan perwakilan PP Muhammadiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement