Sabtu 24 Jul 2021 21:19 WIB

Ada Dosen Meninggal Akibat Covid-19, Kampus Unand Ditutup

Kampus Unand Padang ditutup sementara untuk menekan penyebaran Covid-19.

Rep: Febrian Fachri / Red: Bayu Hermawan
Kampus Universitas Andalas, Padang
Foto: Republika/Febrian Fachri
Kampus Universitas Andalas, Padang

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Universitas Andalas (Unand), Padang, ditutup sementara untuk semua kegiatan. Rektor Unand, Yuliandri, mengatakan tindakan tersebut diambil sebagai upaya menekan penyebaran covid-19 di kawasan kampus.

Rektor Unand mengumumkan kebijakan lockdown ini melalui Surat Edaran (SE) Rektor Unand SE No. 7/UN16.R/SE/2021 tentang penutupan sementara Universitas Andalas dalam rangka antisipasi penyebaran Covid-19. Dalam SE tersebut dijelaskan penutupan dilakukan dengan mengacu pada SE Sekjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No. 11/2021 tanggal 2 Juli 2021.

Baca Juga

Surat menjelaskan tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau cuti selama libur nasional dalam masa pandemi Covid-19. Kemudian, pada SE Wali Kota Padang tentang PPKM Darurat, dan Instruksi Mendagri tentang perpanjangan PPKM.

"Unand menutup sementara seluruh aktivitas, kecuali pelayanan rumah sakit, keamanan dan kebersihan kampus," kata Yuliandri, melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/7).

Yuliandri menyebut  bagi  kegiatan yang sifatnya mendesak, dapat dilakukan secara virtual atau daring. Surat Edaran tersebut berlaku sejak tanggal 26 sampai dengan 30 Juli 2021.

Dalam SE yang ditandatangani 23 Juli 2021 itu, Yuliandri mengatakan tentang penutupan sementara Universitas Andalas dalam rangka antisipasi penyebaran Covid-19. "Telah terjadi peningkatan yang signifikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada sivitas akademika dan tenaga kependidikan Unand," ujarnya.

Sementara itu Kabag Humas dan Protokol Unand, Ilfa Trisiam mengatakan tindakan diambil setelah beberapa waktu lalu ada peningkatan kasus covid-19 di Unand. Selain itu juga ada dosen dan tenaga pendidikan di Unand yang meninggal dunia karena terpapar covid.

"Pemberlakuan lockdown oleh kampus mengingat kondisi terakhir di kampus, sehingga lebih baik kita menutup sementara, karena beberapa hari belakangan ada dosen dan staf pendidikan yang terkena," ucap Ilfa.

Dua orang dosen dan seorang tenaga kependidikan Unand meninggal dunia setelah terinfeksi covid-19 yaitu Prof. Dr Helmi Arifin yang merupakan Guru Besar Fakultas Farmasi Unand, Ir. Arif Rahmad yang merupakan dosen Fakultas Peternakan Unand dan  dan Firdaus, yang merupakan tenaga kependidikan Fakultas Peternakan Unand.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement