Sabtu 24 Jul 2021 14:10 WIB

Tim Angkat Besi Indonesia Menuju Gelanggang Olimpiade

Jika melihat statistik para lifter, Eko Yuli tetap diandalkan jadi yang terdepan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Cabang olahraga (cabor) angkat besi turut mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia dalam beberapa dekade terakhir, selain bulu tangkis, menembak, dan panahan tentunya. Kini Olimpiade 2020 di Tokyo mulai berlangsung sejak 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.

Sebanyak 28 atlet merah-putih bertarung di sana. Khusus di cabor angkat besi, Indonesia menurunkan lima lifter. Yakni Eko Yuli Irawan di kelas 62 kilogram putra, Deni (67 kg putra), Rahmad Erwin Abdullah (73 kg putra). Kemudian Windy Cantika Aisah (49 kg putri), serta Nurul Akmal di kelas +87 kg putri.

"Alhamdulillah atlet semua sehat. Windy Cantika kemarin latihan terakhir," kata salah satu pelatih cabor tersebut, Dirdja Wihardja, lewat pesan singkat kepada Republika.co.id, Jumat (23/7).

Ia sedang fokus menangani anak asuhnya. Dirdja mengirimkan jadwal perebutan medali para lifter ini. Semua bertanding di Tokyo International Forum, Jepang.

Windy Cantika bakal mentas perdana. Peraih emas SEA Games 2019 itu bertanding pada Sabtu (24/7), pukul 11.50 WIB. Berikutnya, barulah Eko Yuli turun gunung. Andalan tanah air ini bertanding pada Ahad (25/7) siang. Sekitar pukul 13.50 WIB. Empat jam kemudian, Deni berlaga.

Rahmad mentas pada Rabu (28/7) siang WIB. Beberapa hari berselang, Nurul turun gunung. Tepatnya pada Senin (2/8) petang, sekitar pukul 17.50 WIB.

Jika melihat statistik para lifter tersebut, Eko Yuli tetap diandalkan jadi yang terdepan. Ia terus menunjukkan progres positif sepanjang keikusertaannya di ajang ini. Eko meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008. Saat itu, ia turun di kelas 58 kg putra.

Pada edisi 2012, lifter kelahiran Metro, Lampung, ini bermain di kelas 62 kg. Ia masih mendapatkan medali perunggu. Empat tahun berselang, kompetisi multicabang olahraga berlangsung di Rio de Janiero, Brasil.

Eko yang sudah mantap di kelas 62 kg meraih perak. Di event lain, sang jawara merupakan peraih emas Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang dan Kejuaraan Dunia 2018 di Ashgabat, Turkmenistan. Eko turut mengoleksi lima medali medas dan satu perak di SEA Games.

Windi Cantika berpeluang menorehkan prestasi mentereng di Tokyo. Seperti sudah disinggung sebelumnya, Atlet 19 tahun ini meraih emas di SEA Games 2019 di Filipina. Saat itu, ia memecahkan rekor dunia dengan total angkatan 190 kg. Perinciannya, dari snatch (86 kg), serta clean and jerk (104 kg).

Windi juga menjadi yang terbaik di kejuaraan dunia yunior, di Tashkent, Uzbekistan. Ajang ini berlangsung pada 23 hingga 31 Mei 2021. Baru beberapa bulan lalu. Saat itu total angkatannya mencapai 191 kg.

Selanjutnya ada Rahmad dengan bekal medali emas di SEA Games Filipina. Serta menjadi pemenang di kejuaraan Asia Yunior, di Tashkent 2020, dan Pyongyang 2019. Tentunya Deni serta Nurul juga berupaya memberikan yang terbaik bagi Indonesia di Negeri Matahari Terbit.

Tokoh tanah air yang juga member di Komite Olimpiade Internasional (IOC), Erick Thohir turut bereaksi. Melalui siaran pers, Erick mendoakan yang terbaik untuk perjuangan para atlet merah putih di Tokyo.

Erick memahami tantangan kali ini terasa lebih berat. Atlet-atlet tersebut mempersiapkan diri di tengah pandemi Covid-19. Namun ia optimistis fokus Eko Yuli dan rekan-rekan terjaga dengan baik. "Jaga kesehatan dan tunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang punya prestasi tinggi di olahraga dunia," ujar dia memberi pesan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement