Jumat 23 Jul 2021 15:44 WIB

Mayat yang Dibakar Apakah Selamat dari Siksa Kubur?

Siksa dan nikmat kubur tidak akan dapat luput dari tubuh orang yang telah dibakar

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Warga berziarah kubur di pemakaman
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Warga berziarah kubur di pemakaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Orang-orang zaman dulu mengira bahwa apabila jasad seseorang dibakar hingga menjadi abu, maka orang tersebut akan selamat dari siksa kubur. Karena itu, setelah meninggal mereka juga berwasiat kepada anak-anaknya agar jasadnya dibakar dan kemudian abunya disebarkan di laut maupun darat.  

Padahal, Allah Swt sangat berkuasa untuk memerintahkan kepada laut agar mengumpulkan apapun yang ada padanya, sebagaimana Dia sangat sanggup memerintahkan daratan untuk megumpulkan segala yang ada padanya.

Sebagaimana dijelaskan Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam buku “Rahasia Ruh dan Kematian”, setelah itu Allah Swt berkata, “Bangkitlah!”, maka orang yang abunya ditebarkan di mana-mana itu akan kembali bangkit untuk kemudian Allah bertanya kepadanya,

“Apakah yang membuatmu melakukan semua itu?” Orang itu akan menjawab, “Karena aku takut kepadamu wahai Tuhan! Engkaulah yang lebih tahu.” Dan tidaklah semua itu akan dapat meluputkan orang itu dari rahmat Allah.

Singkatkan, kata Ibnu Qayyim, siksa dan nikmat kubur tidak akan dapat luput dari semua bagian tubuh orang yang telah dibakar. Apabila ada orang yang mati lalu tubuhnya disangkutkan di pucuk-pucuk pohon saat angin berembus kencang, pastilah tubuh itu juga akan tetap mengalami siksa kubur sesuai dengan apa yang harus diterimanya.

Begitu pula jika ada mayat seorang lelaki sholeh yang dibakar, maka pasti jasadnya itu tetap akan dapat mengenyam nikmat Alam Barzakh dengan segala kenyamanan yang memang menjadi jatah dan bagian yang diterimanya. Api yang membakar tubuhnya itu pasti akan Allah Swt ubah menjadi sejuk menyelematkan, sebagaimana Dia berkuasa untuk mengubah udara menjadi apa yang sangat panas.

“ Semua elemen yang ada di alam semesta berikut segala materi yang ada di dalamnya selalu tunduk kepada Tuhan mereka yang telah menciptakan mereka. Dia sangat berkuasa untuk memperlakukan mereka semua sekehendak-Nya,” kata Ibnu Qayyim dalam buku Rahasia Ruh dan Kematian (2021, Turos Pustaka).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement