Kamis 22 Jul 2021 23:08 WIB

Remaja dari Keluarga yang Hangat Lebih Bisa Berempati

Hubungan yang hangat di rumah dapat membantu anak menjadi lebih berempati.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi anggota keluarga mengaji bersama. Keseimbangan hubungan emosional antara anggota keluarga yang koheren serta ada sikap saling menghargai membentuk remaja menjadi individu yang lebih mudah berempati.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi anggota keluarga mengaji bersama. Keseimbangan hubungan emosional antara anggota keluarga yang koheren serta ada sikap saling menghargai membentuk remaja menjadi individu yang lebih mudah berempati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan yang erat dan hubungan hangat di rumah dapat memengaruhi semua anggota keluarga, termasuk anak. Sebuah studi mengungkap bahwa remaja dari keluarga demikian lebih bisa berempati terhadap teman yang kesulitan.  

Studi digagas oleh para peneliti dari University of Virginia. Mereka mendefinisikan ikatan keluarga yang erat, hangat, dan aman sebagai adanya keseimbangan hubungan emosional antara anggota keluarga yang koheren, serta ada sikap saling menghargai.

Baca Juga

Tim merekrut 184 remaja (86 laki-laki dan 98 perempuan) dari kelas tujuh dan delapan di Amerika Serikat. Pada usia 14 tahun, setiap remaja dari beragam latar belakang itu menjawab pertanyaan wawancara yang mengidentifikasi kondisi keluarga mereka.  

Ketika beranjak ke usia 16 hingga 18 tahun, para remaja diminta menominasikan teman terdekat dan berpartisipasi dalam tugas enam menit di mana setiap remaja membantu sahabat mereka memecahkan masalah. Tim mempelajari interaksi yang ada.

"Remaja dalam hubungan keluarga yang aman pada usia 14 memberikan dukungan empati yang lebih besar kepada teman-teman mereka pada usia 16, 17, dan 18. Mereka secara konsisten mampu memberikan dukungan itu dari waktu ke waktu,” kata salah satu penulis studi, Jessica Stern.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement