Kamis 22 Jul 2021 21:40 WIB

Ditanya Soal Kans Golden Slam, Djokovic tak Mau Jemawa

Djokovic enggan membahas soal Golden Slam karena menilai jalannya masih panjang.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
 Novak Djokovic akan beraksi di tenis Olimpiade.
Foto: AP / Andy Brownbill
Novak Djokovic akan beraksi di tenis Olimpiade.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Petenis unggulan pertama Novak Djokovic memilih untuk membumi menjelang pertandingan perdana pada cabang olahraga (cabor) tenis Olimpiade Tokyo 2020. Djokovic berpeluang menjadi petenis pria pertama yang meraih Golden Slam, yakni menyapu bersih semua gelar Grand Slam dalam satu kalender tahun ditambah emas Olimpiade. Namun ia enggan membahas terlalu jauh.

"Saya tidak ingin menjadi bagian dari perdebatan. Saya tak ingin dibandingkan dengan siapa pun. Jalannya masih panjang untuk mencapai potensi pencapaian bersejarah," kata Djokovic dilansir SF Gate, Kamis (22/7).

Baca Juga

Djokovic yang telah menjajal lapangan Ariake Tennis Park, Tokyo, diklaim menjadi penantang yang paling sulit untuk para lawannya. Sebab pada tahun ini ia sudah menyabet tiga gelar Grand Slam.

Di tengah peluang menjadi petenis putra terhebat sepanjang sejarah, Djokovic berada dalam beban berat untuk melampaui kiprah dua petenis rival abadi Roger Federer dan Rafael Nadal.

"Saya tahu banyak hal yang dipertaruhkan. Saya merasa terhormat dan termotivasi untuk berada di posisi ini. Tapi, mari kita bicara tentang sejarah jika semuanya berjalan dengan baik," sambung dia.

Petenis asal Serbia itu tidak ingin status tersebut membebani dirinya saat beraksi di atas lapangan. Djokovic mengeklaim saat ini ia hanya fokus untuk menjalani pertandingan.

Cabang olahraga tenis Olimpiade 2020 akan dimulai Sabtu, 26 Juli 2021. Djokovic bertemu petenis Bolivia, Hugo Dellien, pada babak pertama setelah hasil undian keluar pada Kamis (22/7).

Langkah Djokovic untuk menggondol medali emas pun terbuka lebar mengingat Rafael Nadal, Roger Federer dan Dominic Thiem dipastikan absen pada ajang multievent terbesar di dunia.

"Saya belum pernah mengalami terlalu banyak turnamen besar dalam 15 tahun terakhir tanpa Roger dan Rafa bermain. Jadi agak aneh, jujur saja, karena saya terbiasa melihat setidaknya satu dari mereka," kata petenis yang menyukai tim sepak bola AC Milan.

Petenis nomor satu dunia ini baru saja memenangkan ajang Wimbledon pada awal bulan lalu. Sebelumnya Djokovic juga sukses mengantongi gelar Australia Open dan French Open.

Praktis apabila petenis 34 tahun memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020, dan menjuarai US Open pada September nanti, ia akan mencatatkan sejarah sebagai petenis putra pertama yang meraih Golden Slam.

Satu-satunya petenis yang meraih sukses mendapatkan label Golden Slam adalah Steffi Graf pada tahun 1988.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement