Jumat 23 Jul 2021 02:57 WIB

Tren Meningkatnya Religiositas Diharapkan Terus Hidup

Kunci untuk mempertahankan religiositas adalah dengan terus mengingat mati.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad sepakat religiositas masyarakat meningkat selama pandemi. Menurutnya, faktor pendukung kenaikan spiritualitas masyarakat selama pandemi disebabkan semakin tingginya ketakutan masyarakat dalam menghadapi pandemi yang semakin mengkhawatirkan. 

“Karena ketakutan, karena kita melihat orang terinfeksi dimana mana, angka kematian semakin tinggi, itu memberikan efek pada mereka yang sehat untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT,” ujarnya saat dihubungi Republika, Kamis (22/7).

Baca Juga

“Namun saya harap tren religiositas ini akan terus hidup dan berkembang walaupun nanti pandemi sudah berlalu,” sambungnya. 

Menurut Guru Besar Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung itu, kunci untuk mempertahankan religiositas adalah dengan terus mengingat mati.

 

Dengan mengingat bahwa kehidupan hanya sementara, baik karena adanya wabah Covid-19 ataupun tidak, maka kecenderungan untuk mendekatkan diri dan meminta perlindungan Allah SWT juga akan semakin tinggi.

“Ingat terus bahwa hidup hanya sementara, baik ada covid-19 atau tidak, karena kematian adalah kepastian. Oleh karena itu, semuanya harus sadar akan kematian, dan agar kita bisa terus menjaga kedekatan dengan Allah dengan beribadah dan terus berupaya mendekatkan diri pada-Nya,” pungkasnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement