Kamis 22 Jul 2021 21:56 WIB

Mercedes Benz Indonesia Mulai Terdampak Kelangkaan Chip

Produk CBU mengalami keterlambatan tiga hingga empat bulan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Mercedes Benz New GLE 450 4Matic Coupe.
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Mercedes Benz New GLE 450 4Matic Coupe.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi membuat kebutuhan chip untuk pasar otomotif global terganggu. Sejak tahun lalu, para produsen chip atau semikonduckor kuwalahan untuk memenuhi kebutuhan chip bagi sejumlah perusahaan elektronik.

Tapi, sepanjang 2020, kondisi itu tak mempengaruhi pasokan kendaraan di Indonesia. Hanya saja, karena kelangkaan itu masih terjadi, PT Mercedes Benz Distribution Indonesia (MBDI) mengungkap bahwa kelangkaan chip mulai mempengaruhi pasokan mobil untuk pasar tanah air.

Baca Juga

Deputy Director Sales Operation and Porduct Management MBDI, Karyanto Hardjosoemarto mengatakan, kondisi itu hanya mempengaruhi beberapa jenis produk saja. "Produk yang paling terpengaruh adalah produk yang diimpor secara complete built up (CBU), kata Karyanto dalam Meet Mercedes Chat pada Kamis (22/7).

Kondisi itu pun membuat beberapa produk CBU mengalami keterlambatan pasokan sekitar tiga hingga empat bulan. MBDI pun terus melakukan koordinasi dengan kantor pusat Mercedes Benz untuk selalu melakukan monitoring sehingga kebutuhan produk itu dapat selalu dipenuhi dengan baik.

"Mayoritas produk yang mengalami keterlambatan adalah niche model atau model yang dipesan khusus oleh konsumen.  Sehingga, total volume yang mengalami keterlambatan jumlahnya tidak signifikan," ucapnya.

Ia juga menekankan, kelangkaan chip sama sekali tidak berpengaruh terhadap produk complete knock down (CKD). Artinya, hingga saat ini, pasokan untuk produk yang dirakit di Wanaherang, Bogor masih dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Di satu sisi, agar kelangkaan chip ini dapat diselesaikan, saat ini sejumlah produsen chip terus dikebut agar dapat mengingkatkan kapasitas produksi. Dikutip dari ET CIO, salah satu produsen chip terbesar, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) pun telah menggelontorkan sejumlah modal tambahan demi dapat meningkatkan kapasitas produksi.

Total, TSMC menyiapkan modal tambahan sebesar 6 miliar dolar AS untuk meningkatkan kapasitas produksi pada 2021 dan tahun depan. Dengan begitu, TSMC mampu memenuhi kebutuhan chip secara merata baik untuk industri otomotif dan sejumlah produsen elektronik seperti Apple, Qualcomm dan Nvidia.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement