Kamis 22 Jul 2021 16:48 WIB

Dinkes: Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS di Indamayu Turun

Dinkes mengatakan tingkat keterisian tempat tidur di RS Indramayu mengalami penurunan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Pemerintah tambah tempat tidur bagi pasien covid, Ilustrasi
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pemerintah tambah tempat tidur bagi pasien covid, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonny Koswara, mengatakan pascapenerapan PPKM Darurat, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR) bagi pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu mengalami penurunan. Hal serupa juga terjadi pada kasus positif Covid-19.

"Menurun sekitar 40 persen dari pekan sebelumnya," ujar Deden Bonny Koswara, Kamis (22/7).

Baca Juga

Deden menyebutkan, tingkat keterisian di rumah sakit di Kabupaten Indramayu semula 425 tempat tidur. Tingginya tingkat keterisian rumah sakit membuat pemda setempat berupaya mencari sejumlah lokasi sebagai tempat perawatan bagi pasien Covid-19. Namun saat ini, BOR menurun menjadi 277 tempat tidur.

Deden menilai, meningkatnya vaksinasi Covid-19 turut andil dalam penurunan BOR di Kabupaten Indramayu. Dari target 1,5 juta warga, vaksinasi sudah tercapai sekitar 12 persen. Sebelum PPKM Darurat, realisasi vaksinasi masih di kisaran tujuh persen.

 

Selain itu, penurunan mobilitas masyarakat juga dinilai menyumbang penurunan BOR di Kabupaten Indramayu. Bahkan, Kabupaten Indramayu menempati urutan ketiga daerah dengan penurunan mobilitas terbesar di Indonesia, yakni sebesar 22,50 persen.

Deden menambahkan, PPKM Darurat juga telah menurunkan kasus Covid-19 di Kabupaten Indramayu. Sejak awal hingga pertengahan Juli 2021, kasus positif Covid-19 mengalami lonjakan hingga ratusan orang per hari. Namun kini penambahannya mencapai puluhan kasus per hari.

Deden berharap, dengan kondisi yang kini sudah semakin membaik, masyarakat diminta untuk tidak lengah. Pasalnya, pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir. "Tetap jalankan protokol kesehatan secara disiplin," kata Deden. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement