Kamis 22 Jul 2021 16:00 WIB

Rahasia Hari Nafar Bagi Jamaah Haji 

Rahasia Hari Nafar Bagi Jamaah Haji 

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Rahasia Hari Nafar Bagi Jamaah Haji. Foto: Ratusan ribu jamaah haji meninggalkan kota Mina usai melontar jumrah pada hari ketiga, bagi jamaah haji yang mengambil Nafar Awal, Rabu (14/9). (Republika/ Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Rahasia Hari Nafar Bagi Jamaah Haji. Foto: Ratusan ribu jamaah haji meninggalkan kota Mina usai melontar jumrah pada hari ketiga, bagi jamaah haji yang mengambil Nafar Awal, Rabu (14/9). (Republika/ Amin Madani)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Saat ini jamaah sudah selesai melakukan wukuf bagian dari rukun dalam ibadah haji. Saat ini jamaah tinggal mengerjakan nafar atau meninggalkan mina setelah wukuf.

Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah Ustaz Rafiq Jauhary Lc menerangkan, secara bahasa nafar artinya membubarkan diri. Maksudnya adalah di hari tersebut (12 dan 13 Dzulhijjah) jamaah haji diberi kesempatan untuk memilih antara menyegerakan bubar/keluar dari Mina sebelum matahari tenggelam di tanggal 12 Dzulhijjah (Nafar Awal) atau menundanya hingga tanggal 13 Dzulhijjah (Nafar Tsani).

Baca Juga

"Kedua pilihan ini tidak memiliki beban dosa sedikit pun," kata Ustaz Rariq saat diminta penjelasannya tentang Nafar, Kamis (22/7).

Begitupun kata Ustaz Rafiq yang merupakan alumnus Darul Hadits Al-Ghomidy, Awaly, Makkah Al-Mukarromah ini, para ulama tidak menegaskan mana dari dua pilihan ini yang lebih utama. Karenanya tidak berdosa jika seorang memilih untuk Nafar Awal atau Nafar Tsani.

Saat menjelaskan ayat ke 203 dari Surat al-Baqarah, Syaikh At-Thanthawi dalam Tafsirnya menegaskan bahwa hikmah yang terdapat dari dua pilihan Nafar ini adalah at-Taqwa (ketakwaan) dan al-Ilmu bil Hasyr (pengetahuan bahwa kelak para jamaah akan dikumpulkan di sisi Allah untuk mengetahui ketakwaannya).

"Inilah di antara bukti kemurahan Allah untuk ummat Nabi Muhammad, memberikan pilihan ibadah yang ringan sesuai pilihannya. Di ayat lain Allah juga menegaskan bahwa untuk bertakwa hendaknya seorang hamba mengukur kadar kemampuannya," katanya.

Para jamaah pun hendaknya belajar untuk saling mengasihi, yang tua memahami keinginan para jamaah muda yang ingin berdiam di Mina lebih lama, namun juga para jamaah yang muda memahami bahwa tidak sedikit jamaah haji yang berusia lanjut dan memerlukan fasilitas kesehatan lebih baik di luar Mina.

Inilah hikmah yang ada di balik hari Nafar, yaitu tentang kepekaan sosial, juga tentang bagaimana menjalankan ketakwaan sesuai kadar kemampuan, dan ilmu yang disertai penuh meyakinkan bahwa kelak seluruh manusia akan dikumpulkan di hadapan Allah untuk mengetahui ketakwaannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement