Kamis 22 Jul 2021 16:11 WIB

Kenali Sebab Gangguan Tidur Selama Pandemi

Gangguan tidur berdampak tidak baik bagi kondisi fisik karena dapat menurunkan imun.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Tidur (ilustrasi)
Foto: Flickr
Tidur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 memberikan perubahan pada berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu perubahan yang perlu diperhatikan adalah perubahan pola tidur yang berakibat pada gangguan tidur. 

Menurut Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor, dr.Lahargo Kembaren, SpKJ, gangguan tidur berdampak tidak baik bagi kondisi fisik karena dapat menurunkan imunitas tubuh. Gangguan tidur juga berdampak bagi kondisi psikologis karena dapat memicu munculnya stres, cemas dan depresi.

 

"Gangguan tidur saat Pandemi Covid-19 dapat mengenai siapa saja, anak, remaja, dewasa dan lanjut usia," kata dr.Lahargo Kembaren kepada Republika.co.id, Kamis (22/7).

 

Berikut beberapa penyebab Gangguan Tidur selama pandemi:

 

1. Disrupsi atau perubahan rutinitas kehidupan sehari-hari

 

Kondisi saat ini yang menyebabkan perubahan rutinitas sehari hari, seperti working/study from home, jaga jarak fisik dan sosial membuat seseorang harus menyesuaikan diri, dan ini tidak mudah dilakukan. 

 

Menurut psikiater tersebut, lebih banyak di rumah membuat irama sirkardian tubuh juga terganggu karena kurang terpapar dengan cahaya alami. Hal ini mengakibatkan siklus tidur dan bangun menjadi terganggu. 

 

"Pada mereka yang tidak bekerja, dapat terjadi 'oversleep' pada pagi hari karena merasa tidak perlu terburu buru dan ini menyebabkan gangguan tidur pada malam harinya," kata dr. Lahargo.

 

2. Rasa cemas dan khawatir berlebihan 

 

Kecemasan terhadap virus corona dan kekhawatiran ada anggota keluarga yang terkena membuat tubuh tegang dan dapat menyebabkan gangguan tidur.  Demikian juga dengan kecemasan akan kurangnya atau hilangnya penghasilan/ pekerjaan. 

 

Ketidakpastian kapan wabah ini selesai, angka konfirmasi positif, angka kematian yang meningkat juga menyebabkan kondisi cemas dan khawatir yang berujung pada gangguan tidur. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement