Kamis 22 Jul 2021 10:15 WIB

Prospek Kerja Lulusan Ilmu Komunikasi di Era Digital

Ilmu Komunikasi punya prospek kerja yang menjanjikan masa depan gemilang.

 Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) punya Fakultas Komunikasi & Bahasa, yang di dalamnya terdapat program studi (prodi) Ilmu Komunikasi dengan jenjang Sarjana (S1).
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) punya Fakultas Komunikasi & Bahasa, yang di dalamnya terdapat program studi (prodi) Ilmu Komunikasi dengan jenjang Sarjana (S1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Era serba digital saat ini, dunia kerja mengalami banyak perubahan. Banyak pekerjaan kekinian yang ikuti perkembangan era digital. Termasuk pekerjaan di bidang komunikasi, peluangnya makin terbuka luas.

Seperti apa prospek kerja lulusan Ilmu Komunikasi di era digital, yuk simak ulasannya.

 

Kamu perlu tahu Jurusan Ilmu Komunikasi mulai diselenggarakan oleh perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 1960. Bak gayung bersambut, jurusan Ilmu Komunikasi langsung banyak ditemui di berbagai perguruan tinggi, karena tingginya minat calon mahasiswa terhadap program studi ini.

 

Ilmu Komunikasi punya banyak cabang, yakni Jurnalistik, Advertising, Kajian Media, dan Public Relation. Masing-masing cabang punya skill yang spesifik. Pada bidang Jurnalistik, mahasiswa akan memiliki skill dalam pengumpulan, pengelolaan, penulisan, dan penyiaran informasi atau berita. Kemudian di bidang Advertising, mahasiswa akan memiliki kemampuan dalam menemukan ide, desain grafis, dan manajemen periklanan.

 

Ilmu Komunikasi merupakan salah satu ilmu yang penting dipelajari karena bagaimanapun juga proses komunikasi akan selalu dibutuhkan dalam berbagai aktivitas manusia. Ilmu Komunikasi punya prospek kerja yang menjanjikan masa depan gemilang.

 

Prospek Kerja Masa Kini Jurusan Ilmu Komunikasi

 

Jurnalis media online

 

Jurnalis media online adalah generasi jurnalistik masa kini yang hadir seiring dengan perkembangan internet. Sekalipun dianggap sebagai generasi terkini, tetapi aktivitas utamanya tidaklah jauh berbeda dengan jurnalis media cetak dan elektronik.

Setidaknya ada tiga kegiatan utama dalam dunia jurnalistik yaitu pengumpulan informasi atau bahan berita, pengolahan, dan penerbitan atau penayangan. Dari ketiga kegiatan utama tersebut yang paling membedakan jurnalis media online dengan jurnalis konvensional adalah media penerbitan atau penayangannya, karena jurnalis media online menggunakan website.

 

Social media officer

 

Social media officer adalah orang yang bertanggung jawab terhadap aktivitas promosi, campaign, dan branding suatu perusahaan atau institusi menggunakan media sosial (medsos) termasuk interaksi yang terjadi di dalamnya.

Jika dilihat sepintas, mungkin kita akan beranggapan bahwa profesi yang satu ini terbilang sangat mudah pengerjaannya, karena kalau hanya sebatas posting konten ke medsos siapapun bisa melakukannya saat ini.

 

Namun, yang dilakukan seorang social media officer bukan hanya sebatas itu. Ia harus menyiapkan konsep dan strategi sosial media yang sesuai dengan target yang telah ditentukan. Kemudian memikirkan konsep desain yang sesuai, dan melakukan riset terhadap topik-topik konten yang sesuai.

Seorang social media officer harus memiliki pemahaman terhadap algoritma dari jenis-jenis platform yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

 

Content writer

 

Profesi yang satu ini merupakan perkembangan dari profesi penulis yang sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.

Para penulis menghasilkan beragam karya tulis baik yang berupa karya fiksi maupun nonfiksi. Dan seiring berjalannya waktu, profesi penulis akhirnya dibedakan berdasarkan tujuan penggunaan tulisannya, seperti novelis, scriptwriter, dan content writer.

 

Jadi, content writer adalah profesi yang lahir seiring berkembangnya media digital. Hal yang dikerjakan seorang content writer adalah menyiapkan konten-konten tulisan yang dibutuhkan untuk mengisi suatu website, seperti company profile, deskripsi produk, dan berbagai jenis artikel.

 

Videografer

 

Videografer adalah orang yang bertanggung jawab dalam proses perekaman dan produksi video. Dalam dunia profesional, profesi ini dibedakan dalam dua kelompok, yaitu videografer in-house dan videografer agensi.

Videografer in-house adalah seorang videografer yang bekerja untuk perusahaannya sendiri, sedangkan videografer agensi bekerja untuk pihak luar dan konten yang diproduksi juga sesuai dengan permintaan klien.

 

Beberapa skill penting yang mesti mahasiswa miliki untuk menjalani profesi ini antara lain kemampuan komunikasi, detail oriented, dan yang tidak kalah pentingnya adalah penguasaan software editing.

 

Content creator

 

Secara bahasa, content creator bisa dimaknai sebagai pembuat atau pencipta konten. Namun, dalam hubungannya dengan profesi masa kini, kita bisa memaknai content creator sebagai orang yang bertanggung jawab dalam pembuatan konten yang memiliki nilai edukasi ataupun hiburan untuk diterbitkan pada platform media sosial seperti Instagram, Youtube, Tiktok, dan Facebook.

 

Sekalipun sehari-harinya content creator berjibaku dengan pembuatan konten dan mengupload ke media sosial, tetapi tidak sama dengan influencer. Seorang influencer bisa juga disebut sebagai content creator, hanya saja influencer memiliki followers yang banyak dengan demikian setiap konten yang diposting dapat memberi dampak, karena itulah disebut influencer. Sedangkan untuk menjadi seorang content creator, mahasiswa tidak harus memiliki followers yang banyak, cukup dengan kemampuan dalam membuat konten dan mengupload ke media sosial saja.

 

Youtuber

 

Youtuber adalah sebutan spesifik bagi mereka yang memproduksi konten video untuk diposting ke YouTube pribadinya. Sekalipun kegiatan utamanya sama dengan videografer, tetapi videografer tidak bisa dikatakan Youtuber jika konten video yang diproduksi tidak diposting ke akun YouTube miliknya.

 

Profesi ini cukup populer pada beberapa tahun belakangan ini karena penghasilan yang bisa didapatkan tidak sedikit. Beberapa sumber penghasilan yang bisa didapatkan seorang Youtuber yaitu adsense, affiliate marketing, sponsor, dan juga penghasilan dari menjual produk sendiri lewat konten YouTube yang diproduksi.

 

Creative director

 

Creative director bertugas untuk menjembatani tim kreatif dengan tim lainnya yang membutuhkan tim kreatif. Dalam tugas menjembatani tersebut, seorang creative director berperan dalam memberikan masukan yang sesuai dengan kebutuhan tim yang ingin memproduksi konten dan juga berperan dalam mengkoordinasi tim kreatif untuk memproduksi konten.

Dalam menjalankan fungsinya, creative director dibantu oleh art director dalam menentukan teknis, gaya desain, mengawasi proses produksi konten.

 

Ternyata prospek kerja bidang Ilmu Komunikasi di era digital sangat menjanjikan untuk generasi muda saat ini. Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) punya Fakultas Komunikasi & Bahasa, yang di dalamnya terdapat program studi (prodi) Ilmu Komunikasi dengan jenjang Sarjana (S1). Generasi muda masa kini bisa segera bergabung dengan prodi Ilmu Komunikasi (S1) Universitas BSI, untuk mengejar mimpi dengan profesi kekinian.

Raih masa depan bersinar dengan menimba ilmu pengetahuan bidang Ilmu Komunikasi di Universitas BSI. Saat ini sudah masuk gelombang kelima sejak 7 Juli 2021 hingga 3 Agustus 2021. Masih banyak kesempatan untuk meraih mimpi masa depan gemilang.

Rektor Universitas BSI, Dr Mochammad Wahyudi membenarkan kondisi perkembangan digital saat ini, dan ilmu komunikasi sangat dibutuhkan di era saat ini. "Generasi muda masa kini, perlu mempelajari dan mengembangkan Ilmu Komunikasi agar bisa meraih kesempatan dan peluang emas di era digital. Banyak profesi menjanjikan masa depan bersinar, jika generasi muda punya skill Ilmu Komunikasi yang mumpuni," ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (21/7).

Dengan berbekal pemahaman konsep Ilmu Komunikasi yang memadai maka mahasiswa lulusan Ilmu Komunikasi akan mampu memikirkan konsep, mendesain, dan memproduksi konten yang tepat, sesuai dengan segmen audience yang ditargetkan.

Karena itulah banyak perusahaan besar menginginkan dan mengincar lulusan Ilmu Komunikasi. "Jadi tunggu apalagi, segera putuskan untuk kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas BSI dengan kurikulum yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan industri masa kini," tutupnya.

 

Beberapa mata kuliah kekinian yang bisa kamu temui pada jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas BSI ini yakni Digital Business Media, Creative Video Digital, dan Sosiologi Komunikasi. Ilmu Komunikasi punya program peminatan di jurusan ini ada dua pilihan, yaitu Digital Public Relation serta TV dan Film. Jadi, mahasiswa bisa lebih fokus nantinya untuk pendalaman dan pengerjaan tugas akhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement