Rabu 21 Jul 2021 21:43 WIB

Kapolda Papua Terjunkan Personel Pengawas Distribusi Oksigen

Kapolda Papua Terjunkan Personel Pengawas Distribusi Oksigen.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Muhammad Hafil
Kapolda Papua Terjunkan Personel Pengawas Distribusi Oksigen. Foto:   Stok oksigen sulit didapatkan. Ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Kapolda Papua Terjunkan Personel Pengawas Distribusi Oksigen. Foto: Stok oksigen sulit didapatkan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA — Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menerjunkan tim pengawasan, dan pengawalan distribusi tabung oksigen untuk pasien Covid-19 di wilayah tersebut. Penerjunan tim khusus tersebut, untuk memastikan tak ada penimbunan, maupun aksi ambil untung sepihak dalam pemenuhan oksigen sebagai kebutuhan krusial untuk para pasien korona di Papua.

Mathius mengatakan, tim pengawas, dan pengawalan disiagakan di sejumlah tempat, dan unit-unit usaha penjualan, dan pengisian tabung oksigen di Jayapura, dan kota-kota lain di Papua.  “Kami (Polda), akan memploting anggota (petugas kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pencari keuntungan pribadi, dan menghindari kasus-kasus penimbunan (tabung) oksigen,” kata Mathius, dalam rilis resmi, yang disampaikan Kabid Humas Polda Papua, AM Kamal kepada wartawan di Jakarta, Rabu (21/7).

Baca Juga

Mathius menegaskan, agar pelaku usaha, bersama-sama masyarakat, maupun petugas kesehatan rumah sakit, dan keamanan harus saling bahu-membahu dan tak egois dalam menghadapi badai Covid-19 di Papua saat ini. “Agar tidak ada lagi krisis tabung oksigen, khususnya di Jayapura, dan kota-kota sekitarnya,” ujar Mathius.

AM Kamal menerangkan, pada Rabu (21/7), seharian Kapolda Mathius, turun ke lapangan memantau langsung distribusi tabung oksigen di sejumlah rumah sakit khusus pasien korona. Pun menyidak sejumlah depot, dan distributor yang dijadikan tempat pengisian, dan penjualan tabung oksigen. Di RS Provita, dikatakan Kamal, saat ini rata-rata per hari 33 pasien baru masuk lantaran terinfeksi Covid-19, dengan estimasi perawatan selama tiga pekan. 

RS tersebut dikatakan, sempat kehabisan stok tabung oksigen untuk pasien kritis. Padahal, selama ini, dikatakan RS mendapatkan distribusi oksigen per harinya mencapai 100 tabung dari PT Indo Gas Papua. Akan tetapi depot oksigen tersebut, belakangan hanya mampu mendistribusikan 20 tabung oksigen. “Saat ini, ketersedian tabung oksigen di RS Provita, sudah habis,” kata Kamal. Polda Papua, dikatakan Kamal, memberikan bantuan sebanyak 15 tabung oksigen baru.

Kapolda Mathius, kata Kamal, juga menyambangi PT Binaputra Papua, salah satu unit usaha penjual tabung oksigen. Di tempat itu, dikatakan mampu menyuplai sebanyak 350 tabung oksigen, dengan harga Rp 2,3 juta per unitnya. Sementara untuk pengisian ulang, seharga Rp 350 ribu. Di CV Huyele, Kapolda Mathius, kata Kamal, mengecek depot refil tabung oksigen. Di tempat itu, memastikan diri dapat mengisi 10 tabung gas, dalam waktu dua jam, dan rata-rata memproduksi 120-140 tabung oksigen per harinya.

Sementara di PT Indo Gas Papua, Kapolda Mathius, kata Kamal, mendapatkan kepastian depot tersebut untuk mampu mengisi ulang 10 tabung gas dalam waktu 30 menit, dan dapat memproduksi 180-200 tabung oksigen per harinya. Depot tersebut, dikatakan, pada Rabu (21/7), mendistribusikan 65 tabung oksigen, ke empat RS di wilayah Papua, di RS Provita, RS Bhayangkara, RS Marthen, dan RS Dian Harapan.

Sementara itu, di Papua, angka pemaparan Covid-19 terus bertambah. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, pada Rabu (21/7), angka kumulasi terpapar Covid-19 di Papua, sebanyak 24.081 orang. Jumlah kesembuhan, sebanak 11.867 orang, dan jumlah meninggal, 216 jiwa. Sementara di Papua Barat, kumulasi terinfeksi korona, sebanyak 16.532 orang. Jumlah kesembuhan 12.265 orang, dan angka kewafatan sebanyak 240 jiwa.

Sementara itu, di Papua, angka pemaparan Covid-19 terus bertambah. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, pada Rabu (21/7), angka kumulasi terpapar Covid-19 di Papua, sebanyak 24.081 orang. Jumlah kesembuhan, sebanak 11.867 orang, dan jumlah meninggal, 216 jiwa. Sementara di Papua Barat, kumulasi terinfeksi korona, sebanyak 16.532 orang. Jumlah kesembuhan 12.265 orang, dan angka kewafatan sebanyak 240 jiwa.

Angka terpapar korona yang terus meningkat di Papua, membuat  Pemerintah Provinsi (Pemprov), tetap menjadikan penutupan akses, dari, maupun menuju ke wilayah tersebut sebagai satu-satunya solusi penurunan angka penyebaran positif Covid-19. Gubernur Papua Lukas Enembe, berencana menetapkan status lockdown di wilayahnya, selama sebulan, mulai 1 sampai 31 Agustus mendatang.

Juru Bicara Gubernur, Muhammad Rifai Darus mengatakan, sampai Rabu (21/7), keputusan pemerintah daerah untuk menutup akses dari, dan menuju Bumi Cenderawasih tetap akan dilakukan. Kata dia, pemerintah provinsi, Rabu (21/7) terus melakukan persiapan, untuk memastikan penutupan akses penerbangan, dan laut, dari dan menuju ke wilayah tersebut. “Sementara ini, rencana penutupan penerbangan, dan jalur laut tetap akan dilaksanakan. Tetapi, kita menunggu berakhirnya massa PPKM Mikro, yang berakhir sampai 25 Juli nanti,” kata Rifai, saat dihubungi Republika, Rabu (21/7).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement