Rabu 21 Jul 2021 20:14 WIB

Indonesia Dikabarkan Beli 6 Pesawat Jet dari Korea

Nilai kesepakatan tersebut disinyalir mencapai 240 juta USD.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Pesawat latih Jet T-50 milik Korea Selatan.
Foto: mortzortigoza.blogspot
Pesawat latih Jet T-50 milik Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dikabarkan telah menerima kesepakatan pembelian enam jet latih T-50 buatan Korea Aerospace Industries Co (KAI). Nilai kesepakatan tersebut disinyalir mencapai 240 juta dolar AS

"Berdasarkan kesepakatan itu, KAI akan memasok enam jet latih canggih T-50 ke Angkatan Udara Indonesia dari 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024," kata perusahaan itu dalam regulatory filling yang dikutip dari situs Yonhap News Agency, Rabu (21/7). Pada 2012 lalu, KAI mencapai kesepakatan senilai 400 juta dolar AS untuk memasok 16 jet latih T-50.

Hingga Selasa (20/7), KAI telah mengekspor total 154 jet latih senilai 3,1 miliar dolar AS. Jumlah itu terdiri atas 70 jet latih lanjutan T-50 senilai 2,6 miliar dolar AS dan 84 jet latih dasar KT-1 senilai 700 juta dolar AS ke negara-negara seperti Indonesia, Irak, Thailand, Turki, Peru dan Filipina sejak didirikan pada 1999.

Menanggapi kabar tersebut, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsma Indan Gilang Buldansyah, mengatakan, pesawat-pesawat itu akan menambah yang sebelumnya sudah dimiliki TNI AU. Pesawat dengan jenis yang sama sebelumnya sudah dioperasikan oleh Skadron Udara 15 Wing III, Landasan Udara (Lanud) Iswahjudi.

"Menambah yang sudah ada sebelumnya. Sudah (ada pesawat sejenis), dioperasikan di Skadron Udara 15 Wing III Lanud Iswahjudi. Ini akan menambak kekuatan Skadron Udara 15," kata Indan saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Rabu (21/7).

Untuk informasi lebih lanjut, Indan menyarankan untuk menanyakannya kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan). Namun, hingga berita ini ditulis, pihak Kemhan, yakni Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, dan Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan, Marsma TNI Penny Radjendra, belum memberikan jawaban atas konfirmasi dari kabar tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement