Rabu 21 Jul 2021 17:13 WIB

Muslim New Jersey Berharap Bisa Kembali Pergi Haji

Sekembalinya dari haji ada kesadaran agar bermanfaat untuk kemaslahatan seluruh umat.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Muslim New Jersey Berharap Bisa Kembali Pergi Haji. Seorang petugas keamanan Saudi mengawasi jamaah haji yang mengenakan masker dan menjaga jarak sosial untuk membantu mencegah penyebaran virus corona, mengelilingi Ka
Foto: AP/Saudi Media Ministry
Muslim New Jersey Berharap Bisa Kembali Pergi Haji. Seorang petugas keamanan Saudi mengawasi jamaah haji yang mengenakan masker dan menjaga jarak sosial untuk membantu mencegah penyebaran virus corona, mengelilingi Ka

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam Amerika berbondong-bondong ke masjid dan taman di New Jersey, AS untuk menandai sholat Idul Adha. Tidak seperti tahun lalu, beberapa jamaah kini terlihat tidak lagi mengenakan masker dan saling berpelukan saat mereka merayakannya dengan sholat berjamaah, perayaan, dan pertemuan keluarga.

Namun, masih ada yang tidak sama untuk tahun kedua, Muslim Amerika masih tidak bisa melakukan ritual haji di Makkah Arab Saudi. Karena pembatasan dan pencegahan penyebaran virus corona, Arab Saudi membatasi jamaah hanya 60 ribu orang di Saudi.

Baca Juga

Pada kondisi normal, ribuan Muslim Amerika akan bergabung dengan 2,5 juta Muslim yang melakukan ziarah tahunan. Haji merupakan rukun Islam kelima, dan semua Muslim yang mampu wajib untuk melakukannya, setidaknya sekali dalam hidup mereka.

"Orang-orang menabung selama bertahun-tahun untuk melakukan perjalanan, dan dalam banyak kasus itu mungkin merupakan perjalanan sekali seumur hidup," kata Ketua Dewan Imam Wahy-ud Deen Shareef, dilansir dari North Jersey, Rabu (21/7).

Haji dianggap sebagai puncak dari empat pilar lainnya, termasuk pernyataan iman, doa, sedekah, dan puasa. "Anda menyelesaikan semua aktivitas yang seharusnya diselesaikan oleh seorang Muslim dalam hidup," kata Shareef, yang memimpin masjid Warrith ud Deen di Irvington. 

Selama haji, umat Islam akan melakukan ritual yang meliputi tawaf atau mengitari Ka'bah berlawanan arah jarum jam dan melemparkan kerikil di jamarat.

“Ketika mereka kembali dari haji ada kesadaran besar tentang bagaimana menjadi manusia yang beribadah untuk menyembah Allah, tetapi bermanfaat untuk kemaslahatan seluruh umat manusia,” kata Shareef.

Muslim yang menyelesaikan haji diberi gelar kehormatan 'haji' dan sering akan berbagi cerita tentang pengalaman mereka dengan sesama jamaah. Shareef berharap orang-orang akan dapat melakukan haji tahun depan.

Manajer Penjualan Haji dan Umrah Trips Umer Hayat dengan kantor di Manhattan dan Iselin, juga menantikan saat situasi kesehatan membaik dan orang-orang dapat kembali melakukan perjalanan ke Makkah. Hayat berharap tahun depan, Arab Saudi dapat membuka negaranya bagi umat Muslim yang ingin melakukan haji maupun umroh.

"Kami kecewa. Kami tahu kalau tidak hari ini, insya Allah besok," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement