Rabu 21 Jul 2021 14:32 WIB

Cerita Penyandang Disabilitas Melakukan Ritual Haji

Saudi telah mendukung dan memberikan perhatian besar kepada penyandang disabilitas

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
 Dalam foto yang diambil dengan kecepatan rana rendah ini, jamaah haji  mengelilingi Ka
Foto: AP/Amr Nabil
Dalam foto yang diambil dengan kecepatan rana rendah ini, jamaah haji mengelilingi Ka

IHRAM.CO.ID, MAKKAH — 17 jemaah haji penyandang disabilitas tidak hilang semangat saat menunaikan ibadah haji tahun ini. Jamaah haji yang berafiliasi dengan Asosiasi Mobilitas Cacat untuk Dewasa (Harkiah), melakukan ritual haji sebagai bagian dari program “Memberdayakan Mobilitas Cacat Tampil Haji", salah satu inisiatif dari Kementerian Haji dan Umrah. Cacat fisik yang dialami, tidak menjadikan mereka putus asa. Mereka justru datang ke tempat-tempat suci dengan penuh semangat dan kegembiraan.

Dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (21/7), selama musim haji, asosiasi menyediakan mobil umum dan mobil khusus untuk para penyandang cacat selama ibadah haji. Asosiasi juga memberi mereka fasilitas perumahan yang dibuat khusus untuk mereka di situs-situs suci.

Asosiasi Harkiah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkepentingan atas perhatian dan kepeduliannya terhadap jemaah haji. Serta telah menyediakan layanan haji bagi penyandang disabilitas sehingga dapat mereka manfaatkan dengan baik dan aman.

“Saya tidak punya kata-kata untuk mengungkapkan rasa syukur saya kepada Allah, karena memungkinkan saya untuk melakukan haji. Impian saya menjadi kenyataan beberapa tahun setelah saya lumpuh pada 2011 akibat kecelakaan lalu lintas,” kata Abdullah Al-Rishan, salah satu jemaah penyandang disabilitas yang senang atas kesempatan tersebut.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Saudi yang telah mendukung dan memberikan perhatian besar kepada para penyandang disabilitas lainnya.

“Saya menyaksikan kerumunan peziarah sambil berdiri di Arafah, dan saya melemparkan kerikil ke Jamarat dengan mudah dan nyaman, dan saya pergi ke Masjidil Haram dan melakukan Tawaf Al-Ifadah. Kami mendapatkan semua perhatian dan perhatian dari semua sektor yang bekerja selama haji, dan penyediaan semua persyaratan dan kebutuhan,” katanya.

Jemaah lainnya Majed Al-Sarie, mengatakan menderita lumpuh karena hemiplegia setelah kecelakaan lalu lintas 10 tahun yang lalu. Tapi ia percaya, cacat fisik yang dideritanya tidak akan mengendalikannya dan menahan diri.

"Jadi tidak logis bagi saya untuk menjadikan disabilitas ini sebagai alasan untuk menahan diri dari menunaikan haji," ujar Al-Sarie.

“Saya berterima kasih kepada Allah karena memungkinkan saya untuk berada di tempat-tempat suci bersama para penyandang disabilitas yang lain. Kami melakukan haji di kursi roda kami tanpa hambatan," ucapnya lagi.

Dia mengatakan, jemaah haji mendapatkan pelayanan yang istimewa, dan semua fasilitas yang mereka butuhkan, terutama bagi jemaah haji dengan keterbatasan gerak, telah tersedia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement