Rabu 21 Jul 2021 03:10 WIB

Pelaku Usaha Pertahanan RI Jajaki Kerja Sama dengan Inggris

Inggris menunjukkan keseriusan menjalin kerja sama di bidang maritim dengan Indonesia

Menteri Pertahanan Prabowo (kanan) mengamati miniatur kapal perang pada pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menteri Pertahanan Prabowo (kanan) mengamati miniatur kapal perang pada pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pelaku bisnis usaha pertahanan Indonesia dan Inggris, yang tergabung dalam Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) dan Aerospace, Defence, Security and Space Group (ADS Group), menyelenggarakan seminar daring guna membangun kemitraan dan menjajaki peluang bisnis di pasar kedua negara. Acara bertema ‘Doing Maritime Business between UK and Indonesia’ itu diikuti berbagai unsur, termasuk pelaku usaha bidang maritim, pemerintah, end users, serta lembaga think-tank kedua negara.

“Webinar Series #1 diselenggarakan dalam kerangka kerja sama melalui nota kesepahaman antara Pinhantanas dan ADS Group dengan tujuan untuk membangun kemitraan serta menjajaki peluang bisnis dan untuk pasar di Inggris dan Eropa,” kata Ketua Umum Pinhantanas, Evi Lusviana.

Dalam kegiatan tersebut, Mayjen TNI (Purn) Jan Pieter Ate, sebagai salah satu pembawa acara serta Ketua Harian Pinhantanas, memaparkan potensi dan prospek industri maritim Indonesia, baik untuk investasi dan bisnis. Selain itu, pembicara lain asal Indonesia turut menyampaikan topik terkait identifikasi mitra potensial di bidang bisnis maritim serta potensi pasar industri maritim Indonesia, dengan cakupan industri galangan kapal, desain, dan pembuatan berbagai jenis dan ukuran kapal militer dan nonmiliter.

Menurut Pinhantanas, Inggris menunjukkan keseriusan untuk menjalin kerja sama dan kemitraan perdagangan di bidang maritim dengan Indonesia, alih teknologi melalui mitra kerja sama di Indonesia, kepatuhan Inggris tentang offset atas pembelian alutsista, serta timbal balik perdagangan atas produk-produk Indonesia di pasar Inggris dan Eropa. “Delegasi Inggris memberi keyakinan bahwa pemerintah dan para pengusaha Inggris melihat Indonesia sebagai negara besar yang dalam waktu dekat akan tampil sebagai negara maju,” demikian kata Pinhantanas.

Karena itu, para pengusaha Inggris disebut memiliki keinginan dan motivasi yang kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai pilihan utama di Asia Tenggara dalam hal kerja sama dan perdagangan. Pihak Inggris juga ingin melakukan transfer teknologi dengan Indonesia sampai pada tingkat teknologi kunci, dalam kerangka kerja yang saling menguntungkan.

Adapun delegasi dari ADS Group Inggris dipimpin oleh Brinley Salzmann yang merupakan Direktur Kerja Sama Internasional dan Ekspor kelompok tersebut. Sejumlah pembicara pihak Inggris termasuk Mark Hanney yang memberikan pemaparan terkait ketentuan dan mekanisme ekspor dan perdagangan bidang pertahanan dan keamanan. Selain itu, pembicara lain juga memberikan paparan terkait perspektif masyarakat Inggris tentang potensi kerja sama bidang maritim Inggris dengan Indonesia.

Pinhantanas merupakan asosiasi yang memayungi lebih dari 30 industri pertahanan swasta yang memproduksi alat-alat pertahanan dan keamanan, termasuk untuk kebutuhan TNI, Polri dan Bakamla. Adapun ADS Group merupakan organisasi perdagangan dan ekspor terkemuka di Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement