Selasa 20 Jul 2021 23:50 WIB

Satgas Minta Warga Waspada Penipuan Jual Tabung via Online

Satgas menyebut warga Depok menjadi korban penipuan jual-beli tabung oksigen online

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga meminjam tabung oksigen di kawasan Grand Depok City, Depok, Jawa Barat. Satgas menyebut warga Depok menjadi korban penipuan jual-beli tabung oksigen online
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Warga meminjam tabung oksigen di kawasan Grand Depok City, Depok, Jawa Barat. Satgas menyebut warga Depok menjadi korban penipuan jual-beli tabung oksigen online

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penipuan penjualan tabung oksigen melalui online. Pasalnya, dengan meningkatnya permintaan tabung oksigen di masa pandemi Covid-19, dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan.

“Penipuan telah dialami warga yang kemudian melakukan transfer sejumlah uang. Orang tersebut mencantumkan lokasi pengambilan di Puskesmas Sukmajaya," ujar Dadang dalam siaran pers yang diterima Republika Selasa (20/7).

Menurut Dadang, penipuan tersebut telah memakan korban. Berdasarkan laporan dari Puskemas Sukmajaya, sudah dua orang warga yang datang untuk mengambil tabung oksigen. "Ini adalah penipuan karena Puskesmas tidak menjual tabung oksigen. Modus mereka mencantumkan kontak Puskesmas Sukmajaya," terangnya.

Ia menambahkan, kejadian ini kini telah dilaporkan kepada pihak berwajib dan pemangku wilayah setempat. "Masyarakat  harus waspada dan berhati-hati terkait penipuan penjualan tabung oksigen," harap Dadang.

Sementara itu,  Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memperbarui data perkembangan kasus Covid-19. Berdasarkan data yang dirilis pada Senin 19 Juli 2021, terkonfirmasi positif sebanyak 1.145 kasus dan meninggal sebanyak 36 orang.

"Bertambah 1.145 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Total menjadi 76.722 kasus. Sedangkan yang meninggal cukup banyak, terjadi penambahan sebanyak 36 orang. Dengan demikian, jumlah korban meninggal menjadi  1.438 orang," kata Dadang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement