Rabu 21 Jul 2021 03:15 WIB

Meksiko Deteksi Remdesivir Palsu di Rumah Sakit

Obat palsu tersebut membahayakan pasien Covid.

Remdesivir dan favipiravir untuk pasien Covid-19
Foto: Republika
Remdesivir dan favipiravir untuk pasien Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Otoritas Meksiko menemukan dosis obat Covid-19 remdesivir palsu. Obat palsu itu dijual di internet dan di rumah sakit swasta dekat perbatasan dengan Amerika Serikat (AS).

Pada Selasa (20/7) komisi keamanan medis federal Meksiko mengatakan obat antiviral tersebut 'membahayakan kesehatan'. Obat palsu itu ditemukan di Kota Tampico di Negara Bagian Tamaulipas, perbatasan dengan AS.

Baca Juga

Komisi tersebut mengatakan dosis obat itu dijual 'secara rutin' di internet. Tapi mereka tidak mengatakan apakah obat itu dipakai di rumah sakit. Produsen obat, Gilead Sciences mengkonfirmasi kepalsuan obat-obatan tersebut.

Tampak dan nomor di kemasan tidak sama dengan kemasan obat aslinya. AS dan Meksiko mengizinkan remdesivir sebagai obat Covid-19.

Pada Februari lalu kepolisian di utara Meksiko menangkap enam orang di negara bagian perbatasan Nuevo León atas dugaan penyelundupan vaksin virus korona palsu. Pihak berwenang tidak menyebutkan vaksin dari pabrik mana yang dipalsukan.

Tersangka diduga berusaha menjual vaksin palsu dengan harga sekitar 2.000 dolar AS per dosis. Pengamat sudah lama khawatir geng-geng dan kelompok kriminal di Meksiko mencuri, membajak, atau memalsukan vaksin dan obat-obatan Covid-19 yang sangat dicari selama pandemi.

Telah terjadi pencurian dan pembajakan obat-obatan serta oksigen di Meksiko. Saat ini Meksiko sedang mengalami gelombang ketiga wabah virus korona.

Wabah kali ini diperkirakan yang telah melampaui gelombang pertama tahun 2020 lalu. Negara itu telah mengkonfirmasi 236 ribu kematian akibat Covid-19. Tapi karena sedikitnya tes yang dilakukan angka sebenarnya mendekati 360 ribu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement