Selasa 20 Jul 2021 17:25 WIB

Iran Kritik Pembukaan Kedubes Israel di UEA

Iran menyebut UEA akan bertanggung jawab atas ketidakstabilan di kawasan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
(Ilustrasi) bendera iran
Foto: wikipedia.org
(Ilustrasi) bendera iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Pemerintah Iran mengkritik pembukaan kedutaan besar Israel di Uni Emirat Arab (UEA). Teheran menyebut UEA akan bertanggung jawab atas ketidakstabilan di kawasan.

 

Baca Juga

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan, Israel berusaha mendapatkan legitimasi di kawasan melalui pembukaan kedutaannya di UEA. “UEA juga harus sadar bahwa mereka akan bertanggung jawab atas kerusuhan serta konsekuensi dari kehadiran rezim pendudukan Yerusalem (Israel) di wilayah ini,” ujarnya pada Senin (19/7), dikutip laman Middle East Monitor.

 

Pekan lalu, UEA meresmikan gedung kedutaan besar Israel di Abu Dhabi serta konsulatnya di Dubai. UEA pun telah membuka kedutaannya di Tel Aviv. Kedua negara telah menyepakati perjanjian damai dan normalisasi diplomatik pada September tahun lalu.

 

Kala itu, Bahrain turut melakukan hal serupa. Perjanjian normalisasi UEA dan Bahrain dengan Israel tercapai berkat mediasi yang diperankan pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump. Kesepakatan itu dikenal dengan Abraham Accords.

Dalam perjanjian normalisasi itu, Bahrain dan UEA setuju membuka penerbangan langsung dari dan ke Israel. Para pihak pun sepakat membuka kedutaan besar di negara masing-masing. Normalisasi Israel dengan Bahrain dan UEA merupakan pukulan besar bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.

 

Palestina, yang selama ini selalu mendapat dukungan penuh dari negara Arab, memandang kesepakatan normalisasi sebagai sebuah tusukan dari belakang. Selain Bahrain dan UEA, pemerintahan Trump membantu Israel mencapai kesepakatan serupa dengan Sudan dan Maroko. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement