Selasa 20 Jul 2021 16:26 WIB

Pangeran Harry Tulis Memoar Perjalanan Hidupnya

Pangeran Harry ingin tunjukkan ia sama seperti manusia lainnya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Pangeran William, kanan, dan Pangeran Harry dari Inggris.
Foto: AP/Dominic Lipinski/POOL PA
Pangeran William, kanan, dan Pangeran Harry dari Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pangeran Harry dilaporkan sedang menulis memoar tentang hidupnya yang akan diterbitkan pada akhir tahun 2022. Penerbit Penguin Random House mengonfirmasi bahwa buku tersebut akan menjadi karya yang intim dan ditulis sepenuh hati.

“Memoar akan menceritakan tentang pengalaman, petualangan, kehilangan, dan pelajaran hidup yang telah membentuk karakter Pangeran Harry," demikian kata penerbit seperti dilansir Reuters, Selasa (20/7).

Baca Juga

Sementara itu, Pangeran Harry menekankan meskipun ia ditakdirkan terlahir sebagai pangeran, namun bagaimanapun ia adalah laki-laki yang memiliki banyak kesamaan dengan pria lain. Setidaknya, hal itulah yang ingin disampaikan lewat memoir.

“Saya telah memakai banyak topi selama bertahun-tahun, baik secara harfiah maupun kiasan. Saya berharap bisa menceritakan kisah hidup saya, untuk menunjukkan bahwa dari mana pun kita berasal, kita memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang dikira," katanya dalam sebuah pernyataan.

Penguin Random House mengatakan buku itu akan mencakup masa kecil Harry, dinas militernya termasuk ketika bertugas di garis depan di Afghanistan, dan kehidupannya sebagai suami dan ayah. Menurut penerbit, Harry akan menyumbangkan hasil penjualan untuk amal.

Harry dan istrinya Meghan, yang secara resmi dikenal sebagai Duke dan Duchess of Sussex, mengundurkan diri dari tugas kerajaan pada awal 2020. Keduanya kini tinggal di California bersama dua anak mereka.

Pasangan itu juga telah mengejutkan publik setelah wawancara dengan Oprah Winfrey. Selama wawancara dengan Oprah, Duchess of Sussex mengklaim dirinya tidak diberikan dukungan ketika mengalami krisis kesehatan mental. Tetapi dia juga mengaku bahwa Ratu kerap bersikap hangat, ramah dan kadang memberi hadiah yang menyentuh hati.

Pangeran Harry juga mengungkap kekecewaannya terhadap sang ayah, Pangeran Charles, yang tidak memberikan perlindungan apapun terhadap menantunya, Meghan. Harry menyampaikan sangat ingin Pangeran Charles menjadi tameng ketika Meghan menjadi sasaran serangan publik dan media Inggris. Mengingat mendiang Putri Diana juga mengalami hal serupa.

“Saya merasa sangat kecewa dan sakit hati, ketika dukungan itu ternyata tidak ada. Seharusnya dia mengerti seperti apa rasa sakitnya,” kata Harry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement