Selasa 20 Jul 2021 15:40 WIB

Menkes Italia Minta Politisi Dukung Kampanye Vaksinasi Covid

Politisi di Italia dituding sebagai pendukung anti-vaksin

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Seseorang divaksinasi selama peresmian hub baru untuk vaksinasi Covid-19 yang didirikan oleh Perusahaan Kesehatan Lokal Roma 1 di Auditorium - Music Park, di Roma, Italia, 15 Februari 2021.
Foto: EPA-EFE/MASSIMO PERCOSSI
Seseorang divaksinasi selama peresmian hub baru untuk vaksinasi Covid-19 yang didirikan oleh Perusahaan Kesehatan Lokal Roma 1 di Auditorium - Music Park, di Roma, Italia, 15 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza mengatakan politisi harus mendukung kampanye vaksinasi Covid-19. Desakan itu menyoroti kondisi pemimpin sayap kanan yang masih belum disuntik vaksin.

"Tidak ada kekuatan politik yang dapat mendua tentang vaksin. Peluncuran kembali dan masa depan negara bergantung pada kampanye vaksinasi," kata menteri kesehatan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Peningkatan infeksi baru-baru dipicu oleh Covid-19 varian Delta yang lebih menular, telah memberikan rasa urgensi baru pada program vaksinasi. Pemerintah khawatir bahwa hampir 40 persen dari populasi orang dewasa masih belum menerima suntikan.

Beberapa di antara mereka yang belum divaksinasi adalah ketua partai terbesar Italia dari sayap kanan League, Matteo Salvini. Tokoh-tokoh terkemuka lainnya, seperti Giorgia Meloni yang memimpin Frater sayap kanan Italia, juga menolak untuk memberi tahu tentang kondisi telah divaksinasi atau belum.

Kegagalan para politisi untuk memberikan dukungan dalam kampanye kesehatan telah menyebabkan tuduhan bahwa mereka menjadi kaki tangan gerakan antivaksin yang gencar di Italia. Salvini beralasan vaksinasi adalah urusan pribadi dan menyatakan sedang menunggu gilirannya. Padahal, orang-orang seusianya memenuhi syarat untuk disuntik pada Mei.

Para penentang menuduh Salvini merusak kesehatan masyarakat. "Pada kenyataannya, ini adalah mempertontonkan bagi kelompok skeptis dan tanpa vaksin. Jika ada seseorang seperti dia pada 1960-an, kami tidak akan pernah mengalahkan polio,” kata senator dari Partai Demokrat kiri-tengah, Tatjana Rojc.

Masalah itu mengemuka karena pemerintah diperkirakan akan mengumumkan akhir pekan ini bahwa hanya orang yang divaksinasi lengkap yang dapat pergi ke klub malam, pusat kebugaran, dan restoran dalam ruangan. Itu juga mempertimbangkan untuk membatasi akses ke kereta api dan penerbangan domestik.

Tapi Salvini yang partainya berada dalam koalisi yang berkuasa, mengatakan akses ke restoran, kafe, dan transportasi tidak boleh dibatasi. Sedangkan Meloni yang menjadi oposisi, telah mengecam rencana tersebut, dengan mengatakan itu akan menghancurkan sektor pariwisata yang sudah rapuh.

Italia mencatat 2.072 kasus pada Senin (19/7), naik dari 888 seminggu yang lalu dan meningkat 268 persen dari rata-rata empat minggu. Sebagai perbandingan, hanya tiga kematian yang tercatat pada akhir pekan dan tujuh pada Senin, level terendah sejak Agustus lalu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement