Senin 19 Jul 2021 18:38 WIB

Dishub DKI: Penumpang Transportasi Umum Turun 53 Persen

Jumlah penumpang AKAP turun yang menggunakan bus signifikan jadi 65,05 persen.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Foto: Antara
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, terjadi penurunan mobilitas masyarakat di Ibu Kota selama pelaksanaan PPKM Darurat. Syafrin menyebut, hal itu terlihat dari menurunnya jumlah penumpang transportasi umum mencapai 53,95 persen. 

"Tidak hanya bus ya, MRT, LRT, juga Transjakarta dan KRL itu turun sebesar 53,95 persen jumlah penumpangnya. Artinya telah terjadi penurunan mobilitas warga dari sisi penggunaan angkutan umum," kata Syafrin di Polda Metro Jaya, Senin (19/7).

Selain itu, sambung dia, penurunan jumlah penumpang juga terjadi pada moda transportasi antar kota antar provinsi (AKAP) di beberapa terminal. Salah satunya, yakni Terminal Pulogebang, Jakarta Timur yang sempat hanya memberangkatkan satu penumpang. Bahkan, ungkap Syafrin, di terminal tersebut pun pernah tidak ada sama sekali penumpang yang berangkat menggunakan bus AKAP. 

"Jumlah penumpang AKAP turun yang menggunakan bus signifikan jadi 65,05 persen, turunnya cukup drastis," ungkap dia.

Lebih lanjut, Syafrin menjelaskan, turunnya jumlah penumpang bus ini lantaran pengawasan yang ketat di area terminal. Meski demikian, dia juga tidak memungkiri masih ada saja sejumlah travel gelap yang mencoba mengelabui petugas di lapanga. 

"Memang ada beberapa travel gelap, mereka mencoba untuk melakukan aktivitas dan ini kami bersama-sama dengan rekan-rekan Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan penertiban," ujarnya.  

Syafrin menuturkan, untuk mengawasi travel gelap yang beroperasi itu, pihaknya menerjunkan sebanyak 2.500 personel. Para petugas itu tersebar di seluruh wilayah Jakarta dan terminal. 

Di sisi lain, dia pun berharap, agar masyarakat dapat menunda aktivitas di luar rumah. "Sehingga tidak terjadi mobilitas, sehingga tidak terjadi penambahan kasus positif Covid-19," ucap dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement