Anggota Dewan Yakin Pemerintah Mampu Kendalikan Pandemi

Pengendalian pandemi harus dibarengi dengan kedisiplinan masyarakat.

Senin , 19 Jul 2021, 14:44 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily.
Foto: Istimewa
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily meyakini pemerintah mampu mengendalikan situasi krisis terkait pandemi Covid-19. Sebab, sejumlah kebijakan dinilainya sudah berjalan demi menjaga perekonomian dan mengendalikan penyebaran virus.

Pemerintah, kata dia, juga dinilai mampu menyelesaikan penanganan kesehatan masyarakat. Bahkan, mengendalikan mobilitas masyarakat dalam menahan laju penularan dengan PPKM Darurat. "Tentu semua itu harus dibarengi dengan kedisiplinan masyarakat," kata Ace dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (19/7).

Namun demikian, dirinya meminta agar vaksinasi Covid-19 bisa lebih digenjot secara maksimal hingga kekebalan komunal terpenuhi. Pemerintah, menurutnya, juga dinilai perlu memastikan ketersediaan vaksin dengan merk apapun, selama memiliki tingkat efikasi yang tinggi dan merata. Vaksinasi itu dikatakannya, juga sudah harus mulai lebih merata, mengingat Covid-19 yang sudah menyebar ke berbagai pelosok di Indonesia.

Senada dengan Ace, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid juga menilai percepatan vaksinasi Covid-19 bisa menjadi solusi agar dapat mengarah kepada herd immunity atau kekebalan kelompok. "Kami harap semuanya termasuk dunia usaha untuk mendukung kebijakan meskipun belum maksimal hasilnya," kata Jazilul Fawaid.

Terpisah, anggota Komisi VIII DPR lainnya, Lisda Hendrajoni, mengajak semua elemen bangsa bangkit bersama menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Dia juga menyerukan untuk mempertahankan budaya gotong royong.

"Bagaimana masyarakat di sekitar dapat memenuhi kebutuhan mereka selama isolasi mandiri. Kalau itu kita lakukan bersama-sama, kita bisa bangkit bersama-sama, mengurangi gejolak dan juga membantu saudara-saudara kita," ujar Lisda.