Ahad 18 Jul 2021 19:52 WIB

Cara Mencegah Penularan Covid-19 di Rumah Menurut Dokter

Ventilasi ruangan di dalam rumah harus dipastikan dalam keadaan baik.

Cara mencegah penularan Covid-19 di rumah menurut dokter (ilustrasi).
Foto: Republika
Cara mencegah penularan Covid-19 di rumah menurut dokter (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi (paru-paru), dr Achmad Mulawarman, menjelaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan di lingkungan rumah tangga untuk menekan risiko penularan Covid-19. Dia mengatakan, penyebab tingginya kasus penularan virus corona di lingkungan rumah tangga antara lain kesulitan anggota keluarga berdisiplin menerapkan protokol kesehatan di rumah, termasuk memakai masker dan menjaga jarak.

Faktor penyebab yang lainnya yaitu keberadaan anggota keluarga yang sering keluar masuk rumah, namun tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan serta ventilasi ruangan yang kurang baik. Dr Achmad menekankan pentingnya disiplin anggota keluarga dalam menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, dalam upaya menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. 

Setiap anggota keluarga sebaiknya rutin memperhatikan gejala sakit yang dirasakan maupun dialami oleh anggota keluarga yang lain. Di samping itu, ventilasi ruangan di dalam rumah harus dipastikan dalam keadaan baik dan ruangan di dalam rumah rutin didisinfeksi.

Apabila orang tua terserang Covid-19 namun anaknya tidak, dr Achmad mengatakan, orang tua bisa meminta anak melakukan aktivitas di ruangan yang berbeda bila anak sudah cukup mandiri. "Bila anak belum mandiri maka dititipkan kepada keluarga yang sehat, dengan catatan jangan dititipkan pada orang yang berisiko tinggi, yakni lansia dan orang yang mempunyai komorbid," kata dia dalam acara diskusi yang digelar Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, pada Ahad (18/7).

Jika tidak ada kerabat yang bisa dititipi anak, maka orang tuanya wajib selalu memakai masker dan menjaga jarak dengan anak. "Pantau juga anak bila ada gejala," kata dia.

Apabila anak terinfeksi virus corona, sementara orang tuanya tidak, maka orang tua bisa meminta anak melakukan aktivitas di ruang berbeda. "Namun bila anak belum mandiri, rawat bersama orang tua dengan keduanya memakai masker, menjaga jarak meskipun dalam satu ruangan," kata dr Achmad.

Menurut dia, durasi perawatan penderita infeksi virus corona dengan gejala ringan minimal 10 hari sejak gejala pertama, ditambah tiga hari setelah tanpa gejala. "Untuk gejala sedang, yaitu gejala kategori ringan disertai saturasi oksigen kurang dari 92 persen, maka lokasi perawatan di rumah sakit. Begitupun yang berat, harus dirawat di rumah sakit," jelasnya.

Dr Achmad juga menyampaikan cara membaca nilaicycle threshold (CT) dari pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR). Nilai CT menunjukkan kadar virus di dalam tubuh. 

Menurut dr Achmad, nilai CT yang lebih tinggi menunjukkan kadar virus di dalam tubuh lebih rendah, sebaliknya nilai CT yang lebih rendah menunjukkan kadar virus dalam tubuh lebih tinggi. Batasan yang menunjukkan partikel virus yang terdeteksi sedikit adalah nilai CT 35-49.

"Catatan, panduan itu harus dilakukan dengan memperhatikan gejala klinis. Meski pasien berangsur pulih dari Covid-19 dengan angka CT yang lebih tinggi, gejala klinis tetap harus diperhatikan seperti demam, batuk, diare, atau tidak mampu bernapas," jelasnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement