Ahad 18 Jul 2021 18:14 WIB

Dukung Arteta, Eks Bek Arsenal Singgung Klopp dan Pep

Johan Djourou menilai Arteta butuh waktu seperti Juergen Klopp dan Pep Guardiola.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Pelatih Arsenal Mikel Arteta.
Foto: AP / Tim Keeton, Pool
Pelatih Arsenal Mikel Arteta.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan bek tengah Arsenal Johan Djourou mendukung Mikel Arteta bertahan di klub asal London Utara tersebut. Menurutnya, Arteta memiliki segala yang diperlukan untuk menjadi juru taktik jempolan. Namun, bukan berarti sang arsitek bisa membuat skuad gudang peluru sukses dalam waktu singkat.

"Itu masalah waktu. Lihat Juergen (Klopp) dan Pep (Guardiola). Mereka tidak langsung mendapatkan kesuksesan," kata Djourou, dikutip dari Talksport, Ahad (18/7).

Baca Juga

Ia memahami ada beberapa tim ingin perbaikan cepat. Arsenal salah satunya. Namun transisi dari kejatuhan menuju kebangkitan ditegaskannya tidak terjadi dalam semalam. 

Djourou mengenal Arteta secara personal. Saat masih aktif bermain, keduanya pernah berbagi kamar ganti di Meriam London. Ia memiliki kesan positif akan kehadiran pria Spanyol itu sebagai pelatih Arsenal.

"Saya pikir ada banyak karakteristik yang harus Anda perhitungkan. Ini tidak seperti 'Oke, dia orang yang tepat'. Dia pasti punya ide bagus. Apakah itu akan berhasil dengan Arsenal dalam jangka panjang? Kita akan lihat. Semoga musim ini bisa dimulai dengan ekspektasi dan hasil yang lebih baik," ujar Djourou.

Eks penggawa tim nasional Swiss ini merasa, faktor utama dari sebuah keberhasilan adalah memiliki tim yang seirama. Para pemain tidak mementingkan ego, tapi selalu berjuang untuk jersey klub tersebut. Pemain juga bisa berkolaborasi dengan pelatih secara efektif.

Ia menilai Arteta sedang berproses menuju fase tersebut. Pada awal kedatangannya ke Stadion Emirates, ia berhasil mempersembahkan trofi Piala FA.

Belakangan, tekanan terhadapnya meningkat. Itu karena sang arsitek cuma memnbawa Arsenal finis di peringkat kedelapan Liga Primer Inggris musim lalu.

Arteta tak kenal kompromi pada siapa pun yang dinilai mengganggu keharmonisan. Ia membuat pemain seperti Mesut Oezil dan Matteo Guendouzi keluar dari Arsenal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement