Ahad 18 Jul 2021 17:33 WIB

Satu Keluarga di Purbalingga Meninggal Saat Isoman

Mereka yang meninggal dunia terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Qommarria Rostanti
Pasien Covid-19 meninggal saat menjalani isolasi mandiri atau isoman (ILUSTRASI).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pasien Covid-19 meninggal saat menjalani isolasi mandiri atau isoman (ILUSTRASI).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Kisah tragis akibat Covid-19 dialami satu keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Akibat terbatasnya kapasitas rawat inap di rumah sakit, empat anggota keluarga tersebut meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya. 

Seluruhnya meninggal karena terpapar Covid 19 . Adanya warga satu keluarga meninggal ini, awalnya diungkapkan oleh Sidik, relawan yang melakukan pemakaman jenazah dari BPBD Purbalingga. ''Empat anggota keluarga yang meninggal saat isoman tersebut warga Kelurahan Penambongan Kecamatan Purbalingga,'' ujarnya.

Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Umar Fauzi. ''Benar, keempatnya memang meninggal karena Covid-19,'' jelasnya, Ahad (18/7). 

Anggota keluarga yang meninggal, terdiri atasi ayah, ibu, dan kedua anaknya. Umar menyebutkan, meninggalnya keempat orang anggota keluarga yang sedang isoman tersebut terjadi sejak pekan kemarin. Awalnya, yang meninggal lebih dulu adalah ayah dan anak perempuannya. 

''Saat kedua orang anggota keluarga tersebut meninggal, tidak ada yang melaporkan ke BPBD. Karena itu, pemakaman jenazah dilakukan secara mandiri dengan dibantu warga setempat,'' jelasnya.

Keduanya diketahui pernah memeriksakan diri ke layanan kesehatan setempat dan dipastikan positif Covid-19. Namun keduanya hanya menjalani isolasi mandiri karena merasa hanya gejala ringan.

Setelah keduanya meninggal, giliran ibu yang berusia 64 tahun dan seorang anaknya lagi yang meninggal. Keduanya meninggal hanya dalam selisih beberapa jam, pada Selasa (6/7). Saat meninggal, keduanya hanya ditunggu seorang cucu dan anak mantunya.

''Yang dua pasien ini, dimakamkan oleh tim relawan dengan protokol Covid 19, karena dilaporkan oleh pengurus RT setempat,'' ujarnya.

Terkait hal kejadian ini, Umar meminta pasien Covid -19 yang menjalani isolasi mandiri agar benar-benar memperhatikan perkembangan penyakitnya. Terlebih bagi yang memiliki penyakit penyerta.

''Bila merasa penyakitnya semakin berat, tolong anggota keluarga lain yang masih sehat melaporkan pada pihak RT, RW, kades atau siapa pun yang bisa menjadi jembatan pelaporan,'' jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement