Ahad 18 Jul 2021 14:39 WIB

Kesalahan Besar Karakter Antagonis di Film

Akhir film superhero selalu memperlihatkan kekalahan penjahat dengan sejumlah alasan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Karakter Bane dalam film The Dark Knight Rises.
Foto: Warner Bros Pictures
Karakter Bane dalam film The Dark Knight Rises.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES – Selain protagonis, karakter antagonis apalagi di film superhero sangatlah penting. Para penjahat umumnya memiliki misi menguasai dunia. Namun apapun misi mereka, penulis dan sutradara harus bisa membuat karakter penjahat itu tampak nyata dan memiliki motivasi yang logis.

Selama bertahun-tahun, akhir film-film superhero selalu memperlihatkan kekalahan para penjahat dengan sejumlah alasan. Sering kali, para penjahat kalah karena kesalahan mereka sendiri daripada karena protagonis lebih kuat atau pintar.

Dilansir di laman Looper, Ahad (18/7), berikut enam kesalahan terbesar yang dilakukan para penjahat di film: 

1. Si penjahat terlalu banyak bicara

photo
Karakter Walter Simmons dalam film Godzilla vs. Kong. - (Warner Bros Pictures)

 

Momen kocak ini bisa dilihat dalam film The Good, the Bad and the Ugly. Saat kemenangan bagi penjahat hampir dekat, dia malah terlalu banyak bicara, alih-alih langsung menembak tokoh protagonis.

Di film Godzilla vs. Kong, penonton juga bisa melihat kejadian serupa. Tokoh antagonis, Walter Simmons (Demián Bichir) terlalu sibuk mengoceh tentang rencananya, hingga tanpa dia sadar, Mechagodzilla telah menyelinap di belakangnya untuk melahapnya.

2. Membiarkan jagoan tetap hidup

photo
Karakter Bane dalam film The Dark Knight Rises. - (Warner Bros Pictures)

 

Tak sedikit film yang mempertontonkan adegan ketika si pahlawan dan penjahat duel. Namun, di beberapa film seperti The Dark Knight Rises, musuh Batman bernama Bane (Tom Hardy) membiarkan rivalnya lolos setelah mematahkan punggung Batman (Christian Bale). Lalu apa tujuan Bane? Dia ingin Batman melihat kehancuran Gotham sebelum membunuhnya.

Film Sherlock Holmes: A Game of Shadows juga memiliki adegan serupa di mana Profesor Moriarty (Jared Harris) bertemu dan sedikit mengancam Sherlock Holmes (Robert Downey Jr) secara pribadi di awal film alih-alih. Alih-alih membunuhnya secara langsung, dia malah hanya memberikan ancaman kepada Holmes.

3. Memberitahu dunia seluruh rencana mereka

photo
Film Now You See Me 2. - (Lionsgate)

 

Sering kali, para penjahat ini membocorkan rencana mereka kepada siapa pun yang mau mendengarkan. Film Now You See Me 2 menjadi salah satu contoh kasus, ketika Four Horsemen mengakui kejahatan mereka dan menyiarkan pengakuannya di layar raksasa di Tower Bridge. Ada begitu banyak film di mana penjahat bisa menang jika mereka berhasil mengendalikan emosi mereka, dan tidak membocorkan rencana mereka kepada publik.

4. Tidak memastikan pahlawan benar-benar mati

photo
Karakter Dr Evil dalam film Austin Powers: International Man of Mystery. - (New Line Cinema)

 

Salah satu lelucon paling brilian terjadi di film Austin Powers: International Man of Mystery ketika dalang kriminal Dr Evil (Mike Myers) mengirim protagonis ke pintu kematian. Namun sayangnya, dia tidak benar-benar memastikan si protagonis telah mati.

Ketika ditanya oleh putranya tentang logika tindakan itu, Dr Evil menjawab, "Saya akan meninggalkan mereka sendirian dan tidak ingin menyaksikan dia sekarat. Saya hanya akan menganggap semuanya berjalan sesuai rencana”. Dialognya terdengar tidak masuk akal karena penjahat seharusnya memastikan lawannya benar-benar mati.

5. Rencana yang terlalu rumit

Beberapa kali penjahat kalah karena rencana mereka terlalu rumit. Ini bisa dilihat dalam film Captain America: The Winter Soldier, ketika HYDRA ingin membunuh Nick Fury (Samuel L Jackson). Rencana pembunuhan itu dieksekusi dengan melibatkan tim polisi abal-abal, yang melakukan aksi kejar-kejaran mobil dengan Fury di jalan.

Tapi rasanya, akan lebih efektif dan cepat jika HYDRA melenyapkan Fury dengan mengirim Winter Soldier untuk menembakkan bom kearah mobil Fury. Cara itu bisa menghancurkan mobil Fury hanya dalam hitungan detik, lebih cepat dibandingkan harus mengejar mobil di jalanan bukan?

6. Membunuh antek mereka sendiri

photo
karakter Darth VAder dalam film Star Wars. - (20th Century Fox)

 

Penjahat film sering menunjukkan keengganan dalam membunuh para pahlawan sebelum babak ketiga cerita. Tetapi mereka tidak menyesal ketika membunuh atau menganiaya kaki tangan mereka sendiri. Coba ingat-ingat, berapa kali karakter Darth Vader di waralaba Star Wars atau Lord Voldemort di film Harry Potter membunuh salah satu kaki tangan mereka karena gagal dalam misi?

Cara ini biasanya dilakukan untuk memperlihatkan sifat penjahat yang garang. Namun Anda pasti bertanya-tanya mengapa ada orang yang ingin bekerja pada majikan yang tidak peduli dengan hidup mereka? Rasanya, akan jauh lebih masuk akal untuk bekerja sebagai pelayan daripada kaki tangan. Meski bayarannya lebih sedikit, tetapi setidaknya nyawa dia akan lebih aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement