Ahad 18 Jul 2021 09:31 WIB

Menteri Kesehatan Inggris Positif Covid-19

Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid akan menjalani isolasi mandiri

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid
Foto: EPA
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan, bahwa dirinya positif Covid-19 setelah dilakukan tes cepat. Dia mengakui menderita gejala yang termasuk sangat ringan.

Menkes sudah menerima kedua dosis vaksin Covid-19 sebelumnya. Pada Sabtu (17/7) pagi, Javid merasa sedikit pusing dan melakukan tes aliran lateral (LFD) atau tes cepat, dan pada Jumat malam hasilnya positif. Dia akan menjalani isolasi mandiri hingga mendapatkan hasil tes PCR.

Baca Juga

"Saya merasa sedikit pusing tadi malam, jadi saya mengambil tes aliran lateral pagi ini dan hasilnya positif, jadi saya sekarang mengasingkan diri di rumah dengan keluarga sampai saya mendapatkan hasil tes PCR," ujar Menks Javid dalam sebuah video yang diunggah di akun resmi Twitternya dikutip laman BBC, Sabtu (17/6).

"Saya bersyukur bahwa saya sudah mendapatkan dua suntikan vaksin dan sejauh ini gejala saya sangat ringan," ujarnya melanjutkan.

Dia juga mendesak rakyat yang belum divaksinasi, untuk segera keluar dan mendapatkan vaksin sesegera mungkin. Javid juga mengatakan orang yang merasa pusing atau melakukan kontak dengan seseorang yang positif harus menjalani tes aliran lateral.

"Jika semua orang memainkan peran mereka, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri dan orang yang Anda cintai, tetapi Anda juga menjaga NHS dan membantu melestarikan cara hidup kita," katanya.

Sementara itu, wakil kepala petugas medis Inggris, Prof Jonathan Van-Tam, telah memperingatkan datangnya musim dingin. Itu terjadi ketika Inggris mencatat lebih dari 50 ribu kasus harian untuk hari kedua berturut-turut, beberapa hari sebelum hampir semua pembatasan sosial dicabut di Inggris pada Senin (19/7).

Pemerintah mencatat 54.674 kasus, dibandingkan dengan 51.870 kasus pada Jumat. Ada 41 kematian dalam 28 hari. Kasus terakhir kali melebihi 50.000 adalah pada pertengahan Januari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement