Ahad 18 Jul 2021 08:52 WIB

Hamas Peringatkan Israel tak Menguji Kesabaran Palestina

Israel ingin terus mengintensifkan serangan di Masjid Al-Aqsa

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Umat Muslim Palestina menunaikan shalat di lapangan Masjid Al Aqsa,Yerusalem, Palestina.
Foto: Reuters/Ammar Awad
Ilustrasi Umat Muslim Palestina menunaikan shalat di lapangan Masjid Al Aqsa,Yerusalem, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kelompok Hamas Palestina memperingatkan Israel untuk tidak menguji kesabarannya karena siap untuk mempertahankan tempat suci, tanah, dan properti Palestina. Hal itu dilayangkan menyusul lobi Israel untuk mengintensifkan serangan di Masjid Al-Aqsa.

"Untuk menjaga jari mereka pada pelatuk sehingga penjajah mengerti bahwa Gaza adalah perisai untuk Masjid Al-Aqsa dan pedang diangkat untuk membela Yerusalem," seru Hamas kepada rakyat Palestina dan perlawanan Palestina di Jalur Gaza dikutip laman Middle East Monitor, Ahad (18/7).

Baca Juga

Hamas menegaskan kembali, bahwa mobilisasi yang terus menerus terhadap tempat-tempat suci Palestina, tanah dan properti, serta melecehkan rakyat Palestina adalah sesuatu yang tidak luput dari hukuman. Sementara itu, Hamas meminta orang-orang Palestina di diaspora untuk terus mengorganisasi acara dan kegiatan untuk mendukung Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa yang diberkahi.

Kelompok pemukim Israel, yang didukung oleh pasukan pendudukan, telah menyerukan untuk menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Hari Arafah serta menempatkan pembatasan pada jamaah Muslim pada hari-hari suci. Hari Arafah adalah hari libur Islam yang jatuh pada hari ke-9 bulan haji Islam.

Itu adalah hari paling suci dalam kalender Islam, hari kedua haji dan hari pertama perayaan Islam Idul Adha. Menanggapi rencana para pemukim, warga Yerusalem juga menyerukan untuk melakukan ziarah suci ke Masjid Al-Aqsha untuk mengusir serangan pemukim.

"Kami menyerukan kepada orang-orang untuk melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa pada Hari Arafah untuk mengusir serbuan pemukim ke dalam Masjid Al-Aqsa yang diberkati," cicit Al-Qastal, pusat jaringan untuk Palestina di Yerusalem yang diduduki melalui Twitternya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement