Sabtu 17 Jul 2021 12:28 WIB

Dijuluki sebagai Super Menteri, Erick: Persepsi Itu Salah

Erick menyebut salah bila Kementerian BUMN disebut super karena memang sesuai tupoksi

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir.Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menepis anggapan banyak pihak bahwa dirinya merupakan super menteri lantaran banyak terlibat dalam penanganan pandemi covid-19. Erick menilai anggapan tersebut salah besar.
Foto: Tangkapan Layar
Menteri BUMN Erick Thohir.Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menepis anggapan banyak pihak bahwa dirinya merupakan super menteri lantaran banyak terlibat dalam penanganan pandemi covid-19. Erick menilai anggapan tersebut salah besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menepis anggapan banyak pihak bahwa dirinya merupakan super menteri lantaran banyak terlibat dalam penanganan pandemi covid-19. Erick menilai anggapan tersebut salah besar.

Kata Erick, apa yang ia lakukan saat ini merupakan tanggung jawab sebagai seorang menteri yang memiliki begitu banyak sumber daya yang dapat membantu pemerintah menangani covid-19.

"Persepsi super menteri itu salah loh, (karena) penugasannya banyak di segala lini," ujar Erick saat wawancara dengan televisi CNN Indonesia pada Jumat (16/7) malam.

Erick menegaskan BUMN dengan perusahaan milik negara sudah seyogyanya turun membantu pemerintah dan masyarakat di masa yang sulit ini, tentu tetap dalam koridor tupoksi yang benar dan transparan. Sejak awal pandemi, kata Erick, BUMN berkolaborasi dengan kementerian dan pihak lain dalam membantu penanganan pandemi, mulai dari menyiapkan wisma atlet, asrama haji, obat-obatan, APD, ketersediaan oksigen, hingga pembangunan rumah sakit modular.

"Ini yang kadang-kadang juga suka dipersepsikan seakan-akan kami di Kementerian BUMN jadi super menteri yang mengambil, nggak, semua kegiatan kita sesuai dengan penugasan (pemerintah)," ucap Erick. 

Erick menilai kerja sama semua pihak menjadi keharusan dalam penanganan pandemi covid-19. Erick mengatakan tanpa kolaborasi akan mustahil dapat memenangkan perang melawan covid-19.

"Kalau kerja sendiri tidak mungkin berhasil, ini bukan masalah covid saja, di banyak bidang kita selalu sinergi dengan banyak kementerian, tentu masalah covid luar biasa, ini bukan eranya kita saling tuduh, saling menyalahkan, kita harus bergotong-royong dengan gotong-royong saja tidak mudah, apalagi kita terpisah-pisah," ungkap Erick. 

Erick memiliki keyakinan penuh Indonesia bisa mengikuti jejak Amerika Serikat (AS), Jepang, Cina, dan negara-negara lain yang berhasil dalam menangani covid-19. Sebagai seorang pejabat, Erick mengaku tidak pernah lelah dalam melayani masyarakat. Erick menilai jabatan ini merupakan amanah yang harus dijalankan sebaik-baiknya.

"Yang terpenting niatnya, kita sama-sama dan ya rasa luar biasa lah kinerja kita bersama-sama, kita lakukan yang terbaik,  tidak mungkin memang kita bekerja sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah SWT, tapi ya kita harus berbuat yang terbaik," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement