Sabtu 17 Jul 2021 05:52 WIB

Merapi Banyak Muntahkan Lava Pijar Pekan Ini

Volume kubah sektor barat daya 1.830.000 meter kubik.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jalur lava di sisi Tenggara Gunung Merapi terlihat dari Kinahrejo, Yogyakarta, Ahad (11/7). Kini jalur lava  Gunung Merapi ada dua yakni sisi Tenggara dan Barat Daya. Hingga kini Gunung Merapi masih terus terjadi guguran lava dan masih berstatus Siaga.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Jalur lava di sisi Tenggara Gunung Merapi terlihat dari Kinahrejo, Yogyakarta, Ahad (11/7). Kini jalur lava Gunung Merapi ada dua yakni sisi Tenggara dan Barat Daya. Hingga kini Gunung Merapi masih terus terjadi guguran lava dan masih berstatus Siaga.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Selama periode 9-15 Juli 2021, BPPTKG mencatat Gunung Merapi hanya mengeluarkan satu kali guguran awan panas ke arah barat dengan jarak luncur 1.100 meter. Namun, pekan ini tercatat banyak guguran lava pijar yang dimuntahkan.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida melaporkan, selama periode itu terjadi 58 kali guguran lava pijar ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter. Lalu, 98 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.

Kemudian, satu kali ke barat berjarak luncur 1.000 meter dan tiga kali ke barat laut berjarak luncur maksimal 700 meter. Analisis morfologi dari Stasiun Kamera Tunggularum menunjukkan volume kubah sektor barat daya 1.830.000 meter kubik.

"Analisis dari Stasiun Kamera Deles III menunjukkan volume kubah tengah sebesar  2.796.000 meter. Intensitas kegempaan lebih rendah dibandingkan pekan lalu," kata Hanik, Jumat (15/7).

Deformasi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada pekan ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar delapan centimeter per hari. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi.

Kesimpulan, aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa erupsi efusif, sehingga status masih ditetapkan dalam tingkat siaga. Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas di tenggara-barat daya sejauh tiga kilometer.

"Ke arah Sungai Woro dan lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak," ujar Hanik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement