Jumat 16 Jul 2021 18:12 WIB

Jerman Sumbang Rp 257 M untuk Pembangunan Jalur Gaza

Jerman mendukung keamanan nutrisi dan pasokan makanan warga Gaza.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Jerman Sumbang Rp 257 M untuk Pembangunan Jalur Gaza. Warga Palestina menunggu di luar perbatasan perbatasan Rafah dengan Mesir, Jalur Gaza selatan, Minggu, 6 Juni 2021.
Foto: AP/Felipe Dana
Jerman Sumbang Rp 257 M untuk Pembangunan Jalur Gaza. Warga Palestina menunggu di luar perbatasan perbatasan Rafah dengan Mesir, Jalur Gaza selatan, Minggu, 6 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah Jerman akan memberikan bantuan dana sebesar 15 juta euro atau lebih dari Rp 257 miliar untuk rekonstruksi Jalur Gaza pascaserangan Israel. Tindakan ini dijelaskan oleh Kantor Perwakilan Republik Federal Jerman di Ramallah, Rabu (14/7).

Dilansir di Wafa News, Rabu (14/7), dana sebesar 5 juta euro atau lebih dari Rp 85 miliar akan diberikan kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk penyediaan dan rekonstruksi tempat penampungan. UNRWA juga akan menerima tambahan Rp 51 miliar untuk pasokan nutrisi dan makanan para pengungsi.

Baca Juga

Jerman juga akan mendukung melalui Program Pangan Dunia dengan tambahan Rp 60 miliar untuk tujuan yang sama setelah peningkatan pendanaan baru-baru ini dengan dana gabungan negara (CBPF) OCHA PBB. Dana tersebut akan ditambah Rp 34 miliar lagi dan lebih dari Rp 25 miliar akan disalurkan ke Komite Internasional Palang Merah.

Jerman dengan ini menegaskan komitmennya untuk secara signifikan mendukung keamanan nutrisi dan pasokan makanan serta penyediaan layanan kesehatan dasar bagi lebih dari 1,4 juta orang yang tinggal di Jalur Gaza. Kondisi Gaza yang dilanda krisis disebut bahkan sulit untuk mendapatkan bahan kebutuhan dasar. 

PBB saat ini memperkirakan 250 ribu orang di Gaza masih tanpa akses reguler ke air pipa. Sebanyak 185 ribu bergantung pada sumber air yang tidak aman atau membayar harga yang lebih tinggi untuk air kemasan. Sektor pertanian kritis, sumber utama makanan dan pendapatan di Gaza terancam, termasuk saat musim tanam saat ini.

"Memenuhi kebutuhan kemanusiaan, termasuk dimulainya kembali pemenuhan kebutuhan air, layanan kesehatan, dan sanitasi. Rekonstruksi Gaza tidak dapat berkembang tanpa masuknya berbagai pasokan, termasuk peralatan, dan bahan konstruksi yang diperlukan untuk mendukung perbaikan dan kegiatan kemanusiaan tersebut,” kata pejabat PBB dalam sebuah pernyataan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement