Jumat 16 Jul 2021 15:49 WIB

Kepedulian Warga Purbalingga Selama Pandemi Cukup Tinggi

Dibutuhkan gotong royong dari seluruh elemen untuk bergerak membantu sesama.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Warga mendistribusikan bantuan bahan pokok kepada pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga mendistribusikan bantuan bahan pokok kepada pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA --  Kepedulian warga Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, selama masa pandemi Covid-19 ternyata cukup tinggi. Hal ini ditandai adanya beberapa gerakan warga membantu pasokan kebutuhan warga yang melaksanakan isolasi mandiri selama perberlakuan PPKM Darurat.

''Kami cukup surprise, ternyata banyak masyarakat yang memiliki empati luar biasa untuk membantu sesamanya selama pandemi Covid-19 ini,'' jelas Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, Jumat (16/7).

Selama pandemi, dia mendapat laporan ada beberapa gerakan yang muncul di masyarakat untuk membantu warga yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19. Antara lain, gerakan yang dilakukan Yayasan Bara Trisna Buana di Desa Toyareka, Kantor Kecamatan Kalimanah, dan Posko Satgas Covid-19 Kabupaten Purbalingga.

Berdasarkan laporan yang dia terima, Yayasan Bara Trisna Buana telah membuat dapur umum untuk mendistribusikan 200-400 nasi kotak per hari, BUMD BPR di Kecamatan Kalimanah mendistribusikan 440 nasi kotak, dan TP PKK di posko Satgas Covid-19 Purbalingga telah mendistribusikan 397 nasi kotak di Kecamatan Purbalingga.

Menurut bupati, di tengah keterbatasan kemampuan pemerintah saat ini,  gerakan masyarakat seperti ini betul-betul sangat dibutuhkan. ''Dalam kondisi seperti sekarang, memang dibutuhkan gotong royong dari seluruh elemen untuk bergerak membantu sesama. Kami atas nama Pemkab Purbalingga, menyampaikan apresiasi atas gerakan-gerakan semacam ini,'' ujarnya.

Ia berharap, lembaga atau organisasi sayap pemerintah bisa  melakukan hal yang sama. Misalnya dari Forum BUMD, PMI, Baznas, dan sebagainya. Mereka masing-masing memiliki wilayah/kecamatan sendiri dalam cakupan pemberian bantuan.

''Lembaga lain yang ingin bergabung bisa segera koordinasi sehingga nanti tidak tumpang tindih sehingga bantuan bisa tepat sasaran,'' kata bupati.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement