Jumat 16 Jul 2021 15:04 WIB

Kemenparekraf Siapkan Strategi Pariwisata Saat PPKM Darurat

Salah satu destinasi wisata di Gunung Kidul digunakan untuk sentra vaksinasi

Rep: rizkian adiyudha/ Red: Hiru Muhammad
Petugas menghentikan warga negara asing yang tidak mengenakan masker saat sidak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kawasan Canggu, Badung, Bali, Sabtu (10/7/2021). Sidak tersebut terus dilakukan selama PPKM Darurat untuk memastikan dan menertibkan penerapan protokol kesehatan khususnya terhadap warga negara asing guna mencegah penyebaran pandemi COVID-19 di kawasan pariwisata
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Petugas menghentikan warga negara asing yang tidak mengenakan masker saat sidak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kawasan Canggu, Badung, Bali, Sabtu (10/7/2021). Sidak tersebut terus dilakukan selama PPKM Darurat untuk memastikan dan menertibkan penerapan protokol kesehatan khususnya terhadap warga negara asing guna mencegah penyebaran pandemi COVID-19 di kawasan pariwisata

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyusun strategi dan berbagai program kerja agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tetap menggeliat selama pandemi Covid-19. Ada empat strategi yang akan digunakan agar sektor pariwisata tidak mati di tengah PPKM darurat. "Pertama, mendorong secara masif program vaksinasi," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan, Kamis (15/7).

Dia mendorong agar Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) dan badan otoritas juga mengambil inspirasi untuk mengajukan tempatnya sebagai sentra vaksinasi yang di didukung oleh PHRI dan Pemerintah Daerah. Dia mengatakan, vaksinasi dapat dilakukan kepada 2.000 pelaku parekraf.

Sandiaga juga menyebut salah satu destinasi wisata di Yogyakarta tepatnya di Gunung Kidul yang digunakan untuk sentra vaksinasi. Dia menuturkan, strategi kedua yang ditempuh adalah memperluas testing, tracing dan treatment dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE.

Ketiga, mempercepat pendistribusian dana hibah pariwisata dan Bantuan Insentif Pemerintah (BIP). Sandiaga mengatakan, pemerintah telah menganggarkan dana hibah pariwisata Rp 3,7 triliun yang saat ini tengah dalam proses perampungan."Sebagai catatan, BIP memiliki anggaran sebesar Rp 60 miliar dan saat ini telah dalam proses seleksi dan kurasi," katanya.

Terakhir, kemenparekraf juga melakukan pelatihan dan pendampingan secara digital bagi pelaku parekraf. Sandiaga mengatakan, kegaitan itu diharapkan dapat memacu dan memotivasi pelaku pariwisata untuk tetap menghasilkan produk-produk kreatif serta terus berkarya meski di rumah saja.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement