Jumat 16 Jul 2021 14:52 WIB

Kemenkumham: Ada 4.180 WNA Asal Jepang di Bali

Belum ada catatan WN Jepang yang keluar dari Bandara Ngurah Rai Bali.

Suasana lengang area Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Senin (10/5/2021). Sejak mulai diberlakukannya larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pada 6 Mei lalu, hingga Minggu (9/5/2021) kemarin Bandara Ngurah Rai melayani total 4.331 orang penumpang atau menurun hingga 90 persen jika dibandingkan dengan sebelum pemberlakuan larangan mudik.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Suasana lengang area Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Senin (10/5/2021). Sejak mulai diberlakukannya larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pada 6 Mei lalu, hingga Minggu (9/5/2021) kemarin Bandara Ngurah Rai melayani total 4.331 orang penumpang atau menurun hingga 90 persen jika dibandingkan dengan sebelum pemberlakuan larangan mudik.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Wilayah Bali Jamaruli Manihuruk mengatakan pihaknya mencatat ada 4.180 orang warga negara asing (WNA) asal Jepang di Bali. Kemenkumham belum mencatat ada warga Jepang keluar dari Bandara Internasional Ngurah Rai. 

"Terkait adanya informasi tentang beberapa warga Jepang yang meninggalkan wilayah Indonesia, sesuai data untuk wilayah Bali ada 4.180 WN Jepang di Bali, tapi sampai saat ini belum ada kabar apakah mereka benar-benar meninggalkan Bali," kata Kakanwil Kemenkum HAM Bali Jamaruli Manihuruk dalam keterangan persnya di Denpasar, Bali, Jumat.

Baca Juga

Ia mengatakan dari jumlah 4.180 warga negara Jepang yang ada di Bali, belum ada yang melakukan keberangkatan melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali."Karena di Bali ini kan punya bandara Internasional yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai jadi belum ada penerbangan keluar masuk dari/ke Bali," katanya.

Menurut Jamaruli, jika seandainya ada WN Jepang yang pergi meninggalkan Bali, maka hal tersebut tidak tercatat di Imigrasi Bali karena mereka akan melakukan penerbangan domestik menuju ke Jakarta.

Adapun rinciannya, yang tercatat di Kantor Imigrasi Ngurah Rai sebanyak 1.735 orang WN Jepang di antaranya 906 orang sebagai pemegang Izin Tinggal Kunjungan (ITK), 698 orang pemegang Izin Tinggal Terbatas (ITAS) dan 131 orang pemegang Izin Tinggal Tetap (ITAP).

Selanjutnya, di Kantor Imigrasi Denpasar sebanyak 2.412 orang WN Jepang di antaranya 1.168 orang pemegang ITK, 991 pemegang ITAS dan 253 pemegang ITAP. Sementara di Kantor Imigrasi Singaraja mencatat ada 33 orang WNA asal Jepang, diantaranya tiga orang pemegang ITK, 20 orang pemegang ITAS dan 10 orang pemegang ITAP.

Sebelumnya pada Rabu (14/07) dijelaskan bahwa ada penerbangan khusus untuk mengangkut warga negara Jepang dari Indonesia yang merupakan inisiatif dari perusahaan swasta Jepang.Menurut keterangan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta bahwa penerbangan itu bukan usaha evakuasi maupun repatriasi dari pemerintah Jepang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement