Jumat 16 Jul 2021 14:26 WIB

Seniman Pahat Saudi Delapan Tahun Ukir Alquran di Marmer

Ia menggunakan kaligrafi Ottoman ketika mengukir ayat-ayat Alquran tersebut.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Seniman Pahat Saudi Delapan Tahun Ukir Alquran di Marmer. Seorang seniman pahat asal Tabuk, Arab Saudi Husban Bin Ahmad Al-Enizi menghabiskan delapan tahun hidupnya memahat seluruh ayat-ayat suci Alquran pada 30 lempengan marmer.
Foto: Saudi Gazette
Seniman Pahat Saudi Delapan Tahun Ukir Alquran di Marmer. Seorang seniman pahat asal Tabuk, Arab Saudi Husban Bin Ahmad Al-Enizi menghabiskan delapan tahun hidupnya memahat seluruh ayat-ayat suci Alquran pada 30 lempengan marmer.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seorang seniman pahat asal Tabuk, Arab Saudi Husban Bin Ahmad Al-Enizi menghabiskan delapan tahun hidupnya memahat seluruh ayat-ayat suci Alquran pada 30 lempengan marmer. Ia memiliki mimpi bisa mendaftarkan prestasinya tersebut di Guinness World Records atas nama Kerajaan Arab Saudi.

Dilansir di Saudi Gazette, Jumat (16/7), kecintaannya terhadap seni memahat dimulai 20 tahun yang lalu. Ketika ia mulai tertarik pada bahasa Arab, bahasa Alquran, dan bertekad membuat manuskrip yang luar biasa itu.

Baca Juga

Al-Enizi kemudian mulai memahat seluruh ensiklopedia basmalah (ayat pembuka surat-surat Alquran). Ensiklopedia itu ditulis dalam berbagai kaligrafi Arab sepanjang masa dan dipahat pada balok-balok batu dan granit Tabuk.

Ia juga mulai berpartisipasi dalam karya pahat di berbagai macam acara, festival dan acara nasional di Kerajaan Arab Saudi. Tujuannya mendirikan sebuah pusat latihan bagi generasi muda Saudi tentang seni memahat. 

Al-Enizi memuncaki karyanya dengan memahat seluruh Alquran pada 30 lembaran marmer hijau selama delapan tahun. Ia menggunakan kaligrafi Ottoman ketika mengukir ayat-ayat Alquran tersebut.

Menurutnya, seni pahat adalah salah satu profesi kreatif sejak awal kehidupan umat manusia di bumi. Karena kebutuhan manusia pertama akan makanan, mereka mengolah kayu dan membuat bajak untuk pertanian.

Kemudian, Nabi Nuh membuat kapal dan mengukir kayu. Kemudian datanglah kaum Nabi Saleh yang terkenal memahat rumah mereka di pegunungan.

"Memahat sudah dikenal sejak turunnya Nabi Adam AS ke bumi untuk membangunnya dan menyembah Allah," kata Al-Enizi.

Wilayah Tabuk di Kerajaan Arab Saudi telah menginspirasi dan menarik minat orang-orang dalam seni patung dan lukisan untuk merawat dan mengembangkan profesinya. Hal ini terutama karena Tabuk adalah pintu gerbang Arab Saudi dan kawasan istana.

Bukti sejarah menunjukkan wilayah itu adalah rumah bagi beberapa negara, seperti Thamud, Aram dan Nabatea, di mana situs arkeologinya menunjukkan keberadaan umat manusia sejak beberapa abad sebelum masehi.

Al-Enizi menekankan pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Putra Mahkota memberikan perhatian dan minat yang tinggi terhadap seni pahat di Kerajaan, melalui pembentukan Komisi Warisan yang mengakreditasi pemahatan sebagai profesi pribumi.

 

https://saudigazette.com.sa/article/608825/SAUDI-ARABIA/Tabuk-sculptor-spends-8-years-in-carving-entire-Holy-Quran-on-30-marble-slabs

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement