Jumat 16 Jul 2021 12:38 WIB

Challenge Malaikat Maut Tewaskan Seorang Remaja di Bekasi

Sudah ada 9 kali aksi challange Malaikat Maut demi keperluan konten

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Esthi Maharani
Aplikasi TikTok
Foto: www.tiktok.com
Aplikasi TikTok

IHRAM.CO.ID, BEKASI -- Sekelompok remaja di Kabupaten Bekasi membuat aksi yang membahayakan nyawa. Satu dari 11 orang remaja tewas terpental, saat hendak menghentikan truk pengangkut tanah yang melaju kencang.

Kasat Lantas Polres Metro Bekasi, AKBP Argo Wiyono, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Ahad (11/7) lalu. Mereka mengikuti challange Malaikat Maut yang ada di TikTok. Aksi itu direkam oleh kawanan remaja di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Mereka lalu menyebarkannya di Facebook.

"Jadi anak-anak ini murni bikin konten habis lompat seolah-olah menyetop. Begitu truknya berhenti, lari dia. Gak ngapa-ngapain lagi," kata Argo, saat dihubungi Republika, Jumat (16/7).

Argo mengatakan, aksi berbahaya ini tidak hanya satu kali dilakukan. Berdasarkan hasil penelusuran, sudah ada 9 kali aksi yang sama demi keperluan konten berbahaya ini.

"Ada di TikTok, tapi kelompok yang kemaren di Facebook. Ada 9 kali kegiatan serupa," terangnya.

Dalam video yang beredar, terdapat tiga orang remaja memberhentikan truk yang tengah melaju kencang. Satu orang remaja berinisial FA (13), tewas terpental akibat kepalanya terbentur separator pembatas jalan.

Sedangkan satu orang lain yang tergilas truk, kini masih menjalani perawatan di RS Cikarang Medika. Meski masih sadarkan diri, namun kondisi tubuhnya dari pinggang sampai ke paha remuk. Satu remaja lainnya masih dalam pencarian polisi.

"Jadi ada 3 yang pelaku utama. Satu masih belum ketemu. Jadi yang tewas tuh ketabrak mental, kepalanya ngebentur separator jalan. Yang di RS itu yang viral kelindes, pinggang sampai pahanya. Masih selamat. Sampai sekarang masih ada dan sadar. Yang satunya lagi masih dicari," kata Argo.

Sementara teman-temannya, sebanyak 6 orang lain juga ikut diperiksa polisi. Mereka memegang peranan masing-masing.

"Jadi ada yang rekam, mereka ada yang edit, nah yang tiga orang ini pentolannya. Yang bagian nyetop-nyetopnya," kata dia.

Adapun, polisi masih mencari supir truk pengangkut tanah yang ada di dalam video. Meski belum dapat dipastikan siapa yang bersalah dalam kasus ini, namun keterangan supir truk tetap diperlukan.

"Karena harus ada keterangan dari supir truk. Apakah dia sengaja atau tidak kan. Baru dapat dikatakan setelah ada keterangan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement