Kamis 15 Jul 2021 23:02 WIB

Lahan untuk Non-Muslim di TPU Gunung Gadung Bogor Penuh

Saat ini satu hektare lahan di TPU Situ Gede disiapkan untuk jenazah non-muslim.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andri Saubani
Dinas PUPR Kota Bogor turunkan backhoe untuk menggali makam khusus Covid-19 di TPU Situ Gede dan TPU Kayumanis, Kota Bogor.
Foto: dok. Istimewa
Dinas PUPR Kota Bogor turunkan backhoe untuk menggali makam khusus Covid-19 di TPU Situ Gede dan TPU Kayumanis, Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Lahan makam untuk pemakaman khusus Covid-19 non-muslim di TPU Gunung Gadung, Kota Bogor sudah penuh. Sehingga, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana menggunakan lahan di TPU Situ Gede untuk makam non muslim.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim setelah meninjau TPU Situ Gede bersama Anggota DPR RI Komisi VII, Eddy Soeparno.

Baca Juga

“Kalau menurut saya, TPU non-muslimnya persiapan. Karena TPU Gunung Gadung khusus Covid-19 sudah full, penuh. Sudah tidak ada lahan lagi,” kata Dedie, Kamis (15/7).

Dedie menjelaskan, saat ini TPU Situ Gede memiliki lahan total seluas 6 hektare. Dari total 6 hektare tersebut, rencananya Pemkot Bogor akan mengalokasikan 1 hektare di antaranya menjadi lahan makam Covid-19 jenazah non-muslim.

Diketahui, Pemkot Bogor memiliki empat TPU khusus Covid-19. Yakni, TPU Gunung Gadung di Kecamatan Bogor Selatan, TPU Situ Gede di Kecamatan Bogor Barat, TPU Mulya Harja di Kecamatan Bogor Selatan dan TPU Kayumanis di Kecamatan Tanahsareal.

“Jadi kita ke sana (TPU Situ Gede) sekaligus meninjau persiapan pemanfaatan lahan TPU Situ Gede yang akan dialokasikan untuk TPU non muslim,” tuturnya.

Tak hanya itu, sambung Dedie, Pemkot Bogor berencana untuk menurunkan alat berat di TPU lain selain di TPU Situ Gede. Sebab, di antara empat TPU tersebut, Pemkot Bogor melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) yang dibantu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), menggunakan alat berat untuk menggali liang lahat.

Dedie mengatakan, penggunaan alat berat tersebut dipilih lantaran tingginya permintaan pemakaman. Sehingga, penggalian liang lahat tidak bisa dilakukan secara manual.

“Seiring dengan meningkatnya kasus kematian akibat Covid tentu Pemkot Bogor menyiapkan liang lahat untuk penguburan jenazah. Karena tingginya permintaan pemakaman tidak bisa dilakukan secara manual. Jadi yang namanya penggalian liang kahat kita memakai alat berat berupa backhoe maupun loader,” jelasnya.

Meski demikian, Dedie menuturkan, meski sudah dibantu alat berat, para tenaga pemakaman juga mengalami kelelahan. Baik fisik maupun mental. Sehingga dia memberi dukungan moril kepada penggali kubur dan petugas pemakaman di TPU Situ Gede, mewakili TPU lain se-Kota Bogor yang menangani Covid-19.

Terpisah, Ketua Koordinator Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan menjelaskan, pihaknya menangani pasien Covid-19 yang meninggal saat isoman melalui hotline yang disediakan. Sejak 4 Juli, pihaknya sudah menangani total 65 jenazah.

“Tercatat sampai hari ini ada 65 jenazah,” ucapnya.

Rino menambahkan, setiap hari tim menyiagakan 36 orang untuk berjaga-jaga di posko PPKM Darurat di Gedung Wanita, Jalan Sudirman, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Dari senjmlah 36 orang tersebut, dibagi menjadi tiga tim, agar bisa bergantian menjalankan tugas dan tidak sampai kekurangan petugas.

photo
Tata cara pemakaman jenazah pasien corona atau Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement