Jumat 16 Jul 2021 04:53 WIB

Presiden Brasil Dirawat karena Komplikasi Usus

Komplikasi usus itu terjadi akibat penikaman pada 2018 lalu

Rep: Idealisa masyrafina/ Red: Esthi Maharani
Presiden Brasil Jair Bolsonaro
Foto: AP/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO - Presiden Brasil Jair Bolsonaro menghabiskan malam di rumah sakit Sao Paulo setelah dirawat karena usus yang tersumbat. Ini merupakan komplikasi dari penikaman dalam kampanye pada 2018.

Bolsonaro diberitakan telah melewati malam dengan baik dan dijadwalkan menjalani tes lebih lanjut pada Kamis (15/7). Kantor kepresidenan mengatakan Bolsonaro (66 tahun), memerlukan operasi darurat setelah dia dipindahkan dari rumah sakit di Brasilia.

Tetapi setelah dia tiba di Sao Paulo pada Rabu malam, dokter di rumah sakit Vila Nova Star mengatakan presiden akan tetap di bawah pemantauan.

"Saya berterima kasih kepada semua orang atas dukungan dan doa mereka," kata Bolsonaro dalam sebuah posting Facebook pada hari Rabu tak lama setelah berita transfernya ke Sao Paulo diumumkan, dilansir di Reuters, Kamis (15/7).

Bersamaan dengan pesan tersebut, ia membagikan foto dirinya bertelanjang dada dengan mata tertutup dan berbaring di ranjang rumah sakit yang ditutupi sensor dan kabel.

Bolsonaro telah beberapa kali dirawat di rumah sakit karena komplikasi dari penusukan pada 2018, yang membuat ususnya berlubang. Dia juga pernah terpapar Covid-19 pada tahun lalu.

Posisi politik Bolsonaro semakin melemah. Popularitasnya merosot karena penanganannya terhadap pandemi virus corona, sementara lawan-lawannya di Senat sedang menyelidiki skandal korupsi yang membara atas pembelian vaksin oleh pemerintahnya.  Dengan lebih dari 537 ribu kematian Covid-19, Brasil memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia akibat penyakit itu, setelah Amerika Serikat.

Namun jajak pendapat yang diterbitkan oleh Datafolha pada hari Kamis menunjukkan untuk pertama kalinya mayoritas orang Brasil mengatakan mereka pikir pandemi itu sepenuhnya terkendali atau sebagian terkendali di negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement