Jumat 16 Jul 2021 04:41 WIB

Portugal Perketat Pencegahan Covid-19

Portugal memperluas langkah untuk membendung lonjakan infeksi virus corona

Rep: Idealisa masyrafina/ Red: Esthi Maharani
Seorang wanita menaiki tangga menuju Bairro Alto, atau High Quarter, Lisbon, Kamis, 1 Juli 2021. Pemerintah Portugal mengatakan bahwa mulai Jumat memberlakukan jam 11 malam. jam malam di beberapa bagian negara yang mengalami lonjakan kasus COVID-19 baru termasuk Lisbon.
Foto: AP/Armando Franca
Seorang wanita menaiki tangga menuju Bairro Alto, atau High Quarter, Lisbon, Kamis, 1 Juli 2021. Pemerintah Portugal mengatakan bahwa mulai Jumat memberlakukan jam 11 malam. jam malam di beberapa bagian negara yang mengalami lonjakan kasus COVID-19 baru termasuk Lisbon.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON - Portugal pada Kamis (15/7) memperluas langkah untuk membendung lonjakan infeksi virus corona ke wilayah yang lebih luas.

"Kami terus berpacu dengan waktu antara vaksinasi dan pandemi. Situasinya terus memburuk," kata Menteri Kabinet Mariana Vieira da Silva dalam konferensi pers, dilansir di Reuters, Kamis (15/7).

Pekan lalu pemerintah menetapkan 60 kotamadya sebagai kota berisiko tinggi, tetapi jumlah ini sekarang meningkat menjadi 90 karena varian Delta yang lebih menular terus menyebar. Angka ini mewakili semua kasus baru di wilayah Lisbon dan wilayah Algarve yang populer.

Jam malam mulai pukul 23.00 waktu setempat diterapkan di 90 kotamadya, yang meliputi Lisbon, Porto, dan magnet wisata Albufeira, di mana bekerja dari rumah juga tetap wajib bila memungkinkan.

Di 47 dari 90 kota yang ditunjuk, di mana risiko penularan dianggap lebih tinggi, orang yang ingin makan di dalam ruangan di restoran pada Jumat malam atau pada akhir pekan harus menunjukkan tes virus corona negatif, sertifikat vaksinasi, atau bukti pemulihan.

"Supermarket mulai sekarang dapat menjual tes virus corona cepat," kata Vieira da Silva.

Jumlah kasus di Portugal, yang memiliki populasi 10 juta, terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Negara tersebut melaporkan lebih dari 4.000 kasus pada hari Rabu untuk pertama kalinya sejak Februari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement