Jumat 16 Jul 2021 00:02 WIB

AS Luncurkan Evakuasi untuk Warga Afghanistan 

Afghanistan telah mengalami lonjakan kasus kekerasan karena serangan Taliban.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pasukan AS di Afganistan
Foto: VOA/AFP
Pasukan AS di Afganistan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan meluncurkan operasi untuk mengevakuasi warga Afghanistan yang telah membantu dan mendukung pasukan negara itu selama perang terjadi. Evakuasi juga dilakukan bagi mereka yang menghadapi ancaman dari Taliban. 

Penerbangan untuk keluar dari Afghanistan akan siap bagi orang-orang yang sudah dalam proses mendapatkan visa imigran khusus (SIVs), yang dimulai pada pekan terakhir bulan ini. Meski demikian, belum ada keterangan lebih lanjut tentang kapan evakuasi dimulai. 

Baca Juga

Hal tersebut karena alasan keamanan. Tidak juga disebutkan ke mana warga Afghanistan yang dievakuasi akan dibawa pergi. 

“Atas arahan Presiden Joe Biden, AS meluncurkan Operation Allies Refuge untuk mendukung penerbangan relokasi bagi warga negara Afghanistan yang tertarik dan memenuhi syarat, serta keluarga mereka yang telah mendukung,” ujar salah satu pejabat senior AS dalam sebuah pernyataan, dilansir Ani News, Kamis (15/7). 

Meski demikian, Pemerintah AS menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Afghanistan memiliki alat dan kemampuan untuk membela negara. Washington juga ingin agar konflik yang terjadi dengan Taliban selama ini juga tetap harus diselesaikan di meja perundingan. 

Afghanistan telah mengalami lonjakan kasus kekerasan karena Taliban yang mengintensifkan serangan terhadap warga sipil. Situasi dikhawatirkan dapat menjadi lebih buruk dengan penarikan penuh pasukan asing dari negara itu dalam beberapa pekan ke depan. 

Hingga saat ini, penarikan pasukan asing telah berlangsung dan 95 persen selesai. Salah satu penarikan terbesar berlangsung awal pekan ini, saat Jenderal Scott Miller, yang merupakan komandan tertinggi AS di Afghanistan, meninggalkan komandonya.

Sementara itu, PBB telah menyatakan keprihatinannya dengan jumlah pelanggaran hak asasi manusia serius yang dilaporkan di Afghanistan. Ini juga termasuk dugaan pelanggaran di komunitas yang paling terkena dampak serangan militer yang sedang berlangsung di seluruh wilayah negeri. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement