Kamis 15 Jul 2021 20:05 WIB

Cerita Sopir Ambulans LMI: Siap Dipanggil 24 Jam

Hartoyo, sopir ambulans LMI salah satu pejuang yang gigih membantu pasien covid.

Layanan ambulans Laznas LMI.
Foto: istimewa
Layanan ambulans Laznas LMI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa orang yang berjuang digaris depan penanganan covid-19 menyisihkan cerita heroik sekaligus memiluhkan. Mereka harus siap dipanggil 24 jam.

Hartoyo, sopir ambulans Laznas LMI, adalah salah satu dari ribuan pejuang yang hingga hari ini gigih membantu pasien Covid-19. Setiap hari, ia harus merelakan berkumpul dengan keluarganya. Pergi, kemudian membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Saya harus siap dipanggil 24 jam. Pernah, suatu ketika saya mau berangkat tidur. Tetiba telepon berdering. Ada pasien yang harus dibantu. Saya kemudian bergegas, memakai seragam APD, pergi ke rumah sakit, dan membantu pasien yang dimaksud,” ceritanya dalam siaran pers yang diterima, Kamis (15/7).

Beberapa hari terakhir, banyak ambulans yang lalu-lalang, bergegas cepat, untuk membantu pasien Covid-19 dan membawanya ke rumah sakit. Ambulans itu, saat melihat logonya, bukan sekadar milik rumah sakit, melainkan milik perusahaan, lembaga, sekolah, hingga yayasan. Mereka berlomba-lomba menjadi pejuang kemanusiaan.

Pak Har, begitu sapaan akrabnya, menjadi salah satu pejuang tersebut. Ia harus pergi dari satu rumah sakit, ke rumah sakit lainnya untuk membantu masyarakat. Banyak juga membantu memakamkan pasien Covid-19 yang dinyatakan wafat.

Lonjakan gelombang kedua ini lebih besar. Varian virusnya pun semakin banyak. Kementrian Kesehatan mencatat, setidaknya ada 10 varian yang saat ini berkembang di negara, salah satunya di Indonesiaa: Varian alpha, Beta, Gamma, Delta, Epsilon, Zeta, Eta, Theta, Lota dan Kappa. Virus-virus ini masukknya lebih cepat, dan lebih membahayakan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement