Kamis 15 Jul 2021 18:49 WIB

BPOM Izinkan Vaksin Pfizer untuk Usia di Atas 12 Tahun

BPOM telah menerbitkan izin penggunaan lima merek vaksin Covid-19 di Indonesia.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Agus raharjo
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito.
Foto: NOVA WAHYUDI/ANTARA FOTO
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) Vaksin Covid-19 Pfizer di Indonesia. Vaksin Pfizer dapat diberikan untuk masyarakat berusia diatas 12 tahun.

Efikasi vaksin untuk usia di atas 12 ini bervariasi, mulai dari 95,5 persen hingga 100 persen. Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, pihaknya menerbitkan EUA lima jenis vaksin hingga awal Juli 2021 yaitu Sinovac dari Cina, vaksin Sinovac yang diproduksi oleh BUMN penghasil vaksin Bio Farma, AstraZeneca dari Covax Facility, Sinopharm, dan Moderna.

"Kemudian BPOM per Rabu (14/7) telah menerbitkan EUA untuk vaksin Pfizer dengan platform (segmen pendek materi genetik) messenger RNA/mRNA," ujarnya saat konferensi virtual BPOM mengenai EUA Vaksin Pfizer, Kamis (15/7).

Ia menambahkan, vaksin Pfizer digunakan untuk mencegah Covid-19 usia 12 tahun keatas. Vaksin diberikan secara injeksi intramuscular dosis 5,3 ml dengan dua kali penyuntikan dalam rentang waktu tiga pekan. Penny menambahkan, pihaknya melakukan kajian bersama dengan Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) terkait dengan aspek keamanan dan efikasi vaksin ini.

Hasilnya, keamanan vaksin ini secara umum dapat ditoleransi pada semua kelompok usia. Penny menambahkan, kejadian yang paling sering timbul usai divaksin menggunakan Pfizer antara lain nyeri pada bekas suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam.

"Data uji klinik fase 3 menunjukkan efikasi Pfizer untuk usia 16 tahun keatas adalah 95,5 persen dan pada remaja usia 12-15 tahun adalah sebesar 100 persen," katanya.

Ia menambahkan, data imunogenisitas selang tiga pekan menghasilkan respons imun yang baik. Menurut Penny, penilaian mutu vaksin Pfizer yang dilakukan BPOM tentunya mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional yang telah memenuhi standar persyaratan mutu vaksin.

Lebih lanjut Kepala BPOM menyebutkan vaksin Pfizer dengan platform mRNA memiliki spesifikasi penyimpanan khusus memerlukan penyimpanan suhu minus 90 hingga minus 60 derajat Celcius. Jadi, BPOM meminta pendistribusiannya dikawal. Namun, Penny menambahkan, PT Pfizer sebagai produsen vaksin ini telah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sampai titik penyuntikan tempat pelaksanaan vaksinasi.

"Ini tentunya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk bisa menjalankan proses pendistribusian dengan baik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement