Kamis 15 Jul 2021 16:37 WIB

Dua Maskapai Hentikan Penerbangan ke Kota Kupang

Maskpai Garuda dan Lion Air akan buka kembali pada 21 Juli, setelah PPKM berakhir.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Penupang berjalan menuju pesawat di Bandara El Tari, Kota Kupang, NTT (ilustrasi).
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Penupang berjalan menuju pesawat di Bandara El Tari, Kota Kupang, NTT (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dua maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia dan Lion Air menghentikan sementara penerbangan ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu lantaran penumpang sepi, baik yang berangkat maupun datang menyusul penerapan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali.

Humas Angkasa Pura I Bandara El Tari, Rahmat Sugeng mengatakan, saat ini hanya ada tiga maskapai penerbangan yang beroperasi, yakni Batik Air, Wings Air, dan Citilink. "Lion Air menutup operasinya ke wilayah NTT karena tidak menutupi biaya operasional setelah PPKM Darurat. Tetapi nanti buka kembali pada 21 Juli," katanya di Kota Kupang, Kamis (15/7).

Dua maskapai tersebut sudah tidak beroperasi ke wilayah NTT setelah ada pembatasan pelayanan penerbangan oleh pemerintah pusat akibat membludaknya kasus Covid-19 di Indonesia. Dengan minimnya jadwal pesawat yang masuk, sambung dia, manajemen juga terpaksa mengurangi jam operasional bandara dari semula 06.00-16.00 WITA menjadi 06.00-15.00 WITA.

Menurut Rahmat, dengan tidak beroperasinya dua maskapai itu berdampak pada penurunan penumpang pesawat melalui Bandara El Tari. Pada 1 Juli lalu, sambung ia, jumlah pesawat yang datang dan pergi jumlahnya mencapai 50 pesawat dengan total jumlah penumpang yang datang pergi mencaai 3.309 jiwa.

Adapun per Selasa (13/7), jumlah penerbangan hanya 19 kali dengan total penumpang hanya 675 orang saja ."Jika dipersentasekan terjadi penurunan jumlah lalu lintas pesawat mencapai 53 persen, sementara penumpang mencapai132 persen," kata Rahmat.

Selain pesawat dan penumpang, penurunan juga terjadi di bagian kargo atau distribusi dan masuknya barang melalui Bandara El Tari. Rahmat mengatakan, jika per tanggal 1 Juli jumlah kargo yang masuk mencapai 26.486 unit maka per 13 Juli jumlah kargonya hanya mencapai 10.142 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement