Kamis 15 Jul 2021 07:49 WIB

Keamanan Makkah Diperketat Selama Pelaksanaan Haji

Jamaah haji tidak diizinkan berjalan kaki dari Masjidil Haram ke Arafah dan Armuzna.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Keamanan Makkah Diperketat Selama Pelaksanaan Haji. Jamaah haji asal Yaman melintasi Kota Tenda Mina untuk bermalam sebelum menuju Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi pada musim haji sebelum pandemi.
Foto: Amr Nabil/AP
Keamanan Makkah Diperketat Selama Pelaksanaan Haji. Jamaah haji asal Yaman melintasi Kota Tenda Mina untuk bermalam sebelum menuju Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi pada musim haji sebelum pandemi.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Penjagaan keamanan di sekitar Makkah dan tempat suci akan dilakukan pengetatan. Upaya ini dilakukan untuk mencegah orang-orang yang tidak berwenang memasuki kota itu selama haji.

Otoritas keamanan juga menekankan peziarah tidak akan diizinkan melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari Masjidil Haram ke Arafah atau antara Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Komandan Pasukan Keamanan Haji Mayor Jenderal Zayed bin Abdulrahman Al-Tuwayan dalam arahannya mengatakan jamaah hanya dapat berpindah antarlokasi dengan bus yang telah disediakan.

Baca Juga

"Bus-bus ini ada empat warna. Setiap warna mengacu pada area tertentu di dalam situs suci. Jamaah haji diharapkan mematuhi instruksi ini, karena mereka tidak akan diizinkan berjalan kaki," kata dia dikutip di Arab News, Kamis (15/7).

Semua pintu masuk ke Makkah dipantau tidak hanya oleh petugas keamanan, tetapi juga kamera pencitraan termal. Mereka berupaya sekeras mungkin mencegah orang tanpa izin haji mengakses tempat-tempat suci.

Ia menyebut penjagaan juga dilakukan di pegunungan dan lembah di sekitar Makkah oleh pasukan Mujahidin dengan dilengkapi kamera. Al-Tuwayan mendesak semua warga dan penduduk bekerja sama dengan pasukan keamanan selama masa tantangan luar biasa yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, dengan tujuan kesejahteraan semua pihak.

Di sisi lain, ia mengatakan perencanaan pasukan untuk haji tidak hanya fokus pada keamanan, kesehatan dan langkah-langkah organisasi, tetapi juga pada pemberian bantuan dan pertolongan saat dibutuhkan. "Keselamatan jamaah haji adalah prioritas utama, tetapi layanan kami juga termasuk mengarahkan jamaah yang tersesat ke tujuan mereka, serta mengamankan barang-barang yang mungkin hilang saat menjalankan ritual mereka,” kata Al-Tuwayan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement